“AKU”
CHAPTER 1
Hari berjalan seakan lambat ketika aku tahu
apa yang aku alami,didalam tubuh yang rapuh ini terdapat sebuah penyakit yang
sangat mengerikan.Untuk membayangkannya saja aku tak sanggup.Kemarin aku datang
kerumah sakit umum dikota ku.Sebelumnya aku menemui teman ku yang sekarang
bekerja rumah sakit tersebut,karena aku mau ditunjukan dengan ruangan
dokter yang akan merawat ku.Setelah aku ditunjukan dengan rungan itu ia
bergegas kembali keruangnya.
Aku menunggu dokter yang akan merawat ku
diluar ruangan karena dokter yang akan aku temui belum tiba jadi aku menunggu
diluar ruangan.Satu jam pun berlalu aku menunggu dokter tersebut,sembari
menunggu aku mengirim pesan singkat kepada pacar ku.Aku berbohong kepadanya
jika sekarang aku sedang berada dikantor,aku tak ingin membuatnya khawatir
dengan keadaan ku sekarang.Aku selalu mengeluhkan rasa sakit kepala
biasa.Sebulumnya aku pernah mengalami kecelakaan yang sangat hebat dan sempat
tak sadarkan diri selama beberapa hari.Tapi aku kan orang yang sangat tidak
terlalu peduli dengan semua kejadian tersebut.Mungkin efek dari kecelakaan
tersebut baru aku rasakan sekarang.
Akhirnya dokter yang akan ku temui datang
juga,ku biarkan dia untuk sejenak merasa nyaman didalam ruangannya.Baru sekitar
10 menit kemudian aku memberanikan diri untuk masuk kedalam ruangan dokter
tersebut.parcakapan hangat pun terjadi untuk melumerkan suasana yang kaku…
“pagi dok” sapa ku kepadanya.
“oh iya silahkan masuk…ayo duduk mas” jawab
sang dokter.
“begini dok,saya ingin periksa dan menanyakan
hasil CT SCAN yang kemarin saya lakukan” Tanya ku kepada dokter.
“santai aja dulu mas…saya baru datang dan
saya akan mau menjelaskan dengan sejelas-jelasnya…tapi saya minta anda jangan
terkejut dengan hasilnya,saya mau anda menerima dengan lapang dada” dokter pun
memperlihatkan muka yang sangat serius kepada ku.
“saya akan coba menerima apapun yang dokter
katakan dengan sabar dan lapang dada” aku pun mencoba menyakinkan dokter
tersebut.
“pertama saya meminta maaf yang sebesarnya
karena anda akan mendengar berita yang buruk yang akan saya
sampaikan…anda mengalami pendarahan yang sangat hebat dikepala kanan anda dan
sekarang didalam kepala anda terdapat gumpalan darah,ini disebabkan oleh
kecelakaan hebat yang anda alami beberapa bulan kemarin dan efeknya anda
sekarang akan sering mengalami rasa sakit kepala yang sangat hebat…dan yang
lebih parah terjadi pada dada anda,didalam dada anda terdapat luka dalam yang
sangat parah,dimana anda akan sering mengalami rasa sakit yang sangat amat
didalam dada anda dan anda akan sering muntah yang mengeluarkan darah.”
Begitulah kata-kata yang keluar dari mulut sang dokter. Mendengarkan penjelasan
dokter tersebut seakan isi dunia diruntuhkan kepada ku.Jiwa ku bergunjang
hebat.Pikiran ku kalud seakan tak percaya dengan semua penjelasan dokter
tersebut.
“maafkan saya karena anda harus
mendengarkan berita buruk ini…saya berharap anda bisa melewati ini semua dengan
tabah” tambah dokter…
“terima kasih dok,anda telah memberikan
informasi yang jujur tentang kesehatan saya…dan mulai sekarang saya akan
menjalani ini semua dengan sabar dan ikhlas” tutup ku sambil mengulurkan tangan
untuk sekedar berjabat tangan.
“tapi saya minta kepada anda tolong
luangkan waktu sehari dalam sebulan untuk mengecek kondisi kesehatan anda dan
kalau anda lagi ada masalah saya siap untuk mendengarkan keluh kesah anda dalam
menjalani hidup” tutup dokter sambil berjabatan tangan dengan ku,dan aku
mengagungkan kepala tanda setuju.
**************
CHAPTER 2
Aku pun kembali menuju rumah dengan perasaan tidak percaya…”kenapa semua ini
harus terjadi pada ku” gumam ku dalam hati.Ku berjalan pulang dengan segenap
kekuatan yang ada dalam tubuh.Pikiran dan jiwa ku masih tidak terima dengan
penjelasan dokter dirumah sakit tadi.
Hari-hari terus berjalan sesuai dengan alurnya.Dalam perjalanan hari tersebut
aku coba untuk menerima apa yang tidak bisa diterima.Ku susun kembali harapan
dan asa ku didalam tubuh yang rapuh ini.Keikhlasan coba kubangun untuk menerima
semuanya.
Dan tak terasa sudah setahun aku mengetahui
kondisini ku yang sebenarnya,dan selama itu pula aku menyembunyikannya kepada
pacar dan keluarga ku.Aku tak ingin mereka merasa sedih dengan kondisi ku.Tapi
hari itu akhirnya pacarku tahu keadaan yang sebenarnya,ketika aku mau pulang
dari kantor dia menelfon ku sore hari dimana penyakit yang aku rasakan
menyerang ku dan aku sudah tidak bisa menahan lagi rasa sakit itu.Disaat sedang
telfon itu aku terjatuh dan tak tersadarkan diri dan untungnya ada penjaga
kantor yang melihat ku lalu dibawanya aku kerumah dia dan aku dirawat
oleh istrinya.Aku pun bertanya kepadanya apa yang terjadi dengan diri ku…..
“maaf pak…apa
yang terjadi dengan saya ?” tanya ku dengan heran.
“kamu tadi pas
mau pulang jatuh didepan gerbang kantor dan buru-buru saya bawa kamu kerumah
untuk sekedar dipijit atau dikerokin dengan istri saya” jawabnya.
“apa tadi pas
saya pingsan ada darah yang keluar dari mulut saya ngak pak?” tanya ku kembali.
“ya saya pun
jadi takut melihat kondisi kamu…jantung kamu sempat berhenti sekitar 10 detik
dan saya pikir kamu pasti sudah meninggal” jawabnya kembali
“oh ya tadi
pas kamu pingsan..hpmu masih bunyi dan orang yang sedang ada diseberang sana
bertanya tentang keadaan kamu…dan saya jawab dengan jujur apa yang saya
lihat..dan orang yang ada diseberang sana menangis seolah-olah tidak percaya
dengan apa yang saya katakana kepadanya..” tambahnya
Mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh
penjaga kantor,pikiran ku jadi kalud dan binggung.Aku merasa rahasia yang
selama ini aku simpan dengan rapat sudah terbongkar.Aku pun langsung menelfon
pacar ku dan kucoba untuk menyakin ia bahwa keadaan ku baik-baik saja.Aku
meminta kepadanya untuk tidak menceritakan keadaan yang sebenarnya kepada siapa
pun.Karena aku paling tidak bisa membuat orang-orang yang ada disekeliling ku
menangis dan sedih. Perasaan bersalah pun timbul dalam diriku karena sudah
memanipulasi keadaan yang sebenarnya,tapi aku tidak ingin melihat orang-orang
disekeliling ku merasa terbabani dengan keadaan ku yang sekarang ini.Aku cuman
ingin menjalani hidup ku apa adanya.
****************
CHAPTER 3
Keesokan harinya ketika aku bertemu dengan pacar ku,aku hanya bisa terdiam dan
terpaku didepan pacar ku ketika kami bertemu.Aku tak tahu apakah tindakanku
selama ini benar atau salah.Pacar ku bertanya-tanya apa yang terjadi dengan ku,
“ayah ada apa? Ko’ diem aja” tanya pacar
ku.
Mendengar kat-kata aku hanya bisa terdiam
dan tahu apa yang harus kujawab.Semua kata yang ada seolah-olah telah
menghilang dalam diriku.Aku menjadi orang yang paling bisu didunia ini.Melihat
keadaan ku yang seperti ini pacar ku menangis didepan ku dan tangisannya
semakin membuat ku merana dan hancur,lalu kucoba untuk mengucapkan satu kalimat
untuk menenangkan dirinya,
“ngak ada apa-apa…ayah cuman lagi pengen
diem dan sendiri aja…sudah sekarang bunda ngak usah kuawatir dengan keadaan
ayah…kemarin itu ayah cuman lagi ngak enak badan terus ayah pingsan” jawab ku
dengan tenang.
“udah ayah ngak usah bohong dengan keadaan
ayah…bunda sudah tahu semuanya dari yang jaga kantor kemarin…jantung ayah
sempat berhenti sekitar 10 detik dan dari mulut ayah keluar darah” teriak pacar
ku sambil menangis.
“udah sekarang bunda ngak usah kuawatir
lagi dengan keadaan ayah…ayah ini baik-baik aja” bentak ku kepadanya,jujur aku
paling tidak bisa marah kepada orang lain apalagi terhadap seorang wanita.
“kalau ayah ngak mau cerita begini sama
bunda…bunda akan marah dan bunda akan mengakhiri hubungan ini…percuma menjalin
hubungan dengan orang yang tidak mau berbagi dengan pasangannya!” ancam pacar
ku.
“Ok…ayah akan cerita semuanya dari
awal…bunda masih inget ngak kalau ayah pernah mengalami kecelakaan hebat dan
sempat tak sadarkan diri,setelah sembuh ayah pikir sembuh total dan ngak ada
efeknya…tapi ternyata ayah salah setelah 4 bulan ayah sembuh dari luka
kecelakaan itu ayah sering sekali sakit kepala dan dada ayah sering merasa
nyeri…ayah pikir sakit kepala biasa dan sakit nyeri biasa didada ayah,ayah coba
minum obat yang ada diwarung tapi itu hanya menyembuhkan sebentar dan selanjutnya
sakit kepala ini terasa semakin sakit…dan ayah pernah sakit kepala yang sangat
sakit dan ditambah dengan rasa nyeri didada yang terasa sangat menyiksa hingga
ayah muntah darah…dari kejadian itu ayah berinisiatif memeriksakan diri
kedokter sendirian dan dokter mengatakan ada gumpalan darah dikepala ayah dan
soal rasa nyeri didada itu disebabkan luka dalam yang ada didalam dada
ayah,makanya ayah sering muntah yang mengeluarkan darah…setelah mendengar
penjelasan dari dokter ayah berjanji dalam diri ngak akan memberi tahukan apa
yang ayah rasakan…tapi serapat-rapatnya ayah menyimpan rahasia akhirnya kebuka
juga dengan kejadian kemarin dan ketika ayah pingsan ayah melihat tubuh ayah
yang sudah mininggal dan orang-orang yang selama ini ada disekeliling ayah
menangis bahagia dan ayah suka itu…huef..
jadi sekarang ayah minta sama bunda untuk
merahasiakan tentang keadaan ayah yang sebenarnya…bunda mau kan janji dan penuhi permintaan ayah ini”
jawab ku dengan memelas
“ngak mau,bunda akan cerita dengan keluarga
ayah,sama teman-teman ayah dan siapa pun orang yang mengenal ayah” balas pacar
ku.
“bunda…ayah cuman mau pulang dengan
tenang tanpa harus meninggalkan luka yang mendalam didalam hati orang-orang
yang ada disekeliling ayah…ayah ngak mau jadi beban mereka…karena itu ayah ngak
pernah cerita dengan siapa pun termasuk sama bunda…ayah ngak mau dapet cinta
dan sayang bunda itu karena belas kasihan…dan mulai sekarang bunda anggap ayah
ini orang yang normal” pinta ku padanya
“tapi apa ayah sadar dengan cara ayah ini
bunda merasa sangat sakit mendengarkannya dan bunda merasa sangat sedih banget
setelah tahu semuanya” balas pacar ku
“maaf ya bunda…ayah telah merahasiakan
semuanya dengan bunda…ayah cuman ngak mau buat bunda sedih dengan keadaan
ayah” jawab ku
“ya udah mulai sekarang kita mulai semuanya
dari awal lagi dan ayah janji sama bunda untuk lebih terbuka dengan apa yang
ayah rasakan dan dengan semua kehidupan bunda” pinta pacar ku
“iya kita mulai lagi semuanya dari awal dan
ayah janji untuk lebih terbuka dengan apa yang ayah rasakan…terima kasih
bunda..I Love U…” jawab ku
“bunda akan terima semua yang ada dalam
diri ayah…bunda cinta dan sayang bukan karena kasihan melihat keadaan ayah tapi
bunda cinta sama ayah tulus dan tak bersyarat…bunda cinta ayah karena kekurangan
ayah…I Love U too” balas pacar ku
akhirnya hari ini sesuai dengan apa yang
jadi harapan dan cita-cita ku selama ini.
******************
CHAPTER 4
Hari-hari berjalan dengan sebagaimana mestinya.Kehidupan ku pun kembali bejalan
kembali pada jalurnya.Aku pun berniat pergi kerumah sakit untuk mengecek
perkembangan penyakit yang aku alami dan berceritakan tentang semua kehidupan
yang aku alami kepada dokter yang telah menjadi sahabat ku sendiri.
“siang dok..apa saya mengganggu dokter?”
tanya ku
“tidak…mari silahkan duduk” jawab dokter
“sebelumnya saya telah berterima kasih
kepada dokter yang telah memberi semangat hidup saya dan telah bersedia
mendengarkan semua keluh kesah yang telah saya alami…oh iya dok,gimana
perkembangan penyakit saya?” tanya ku
“syukurlah kalau anda merasa lebih baik dan
terima kasih karena anda telah percaya kepada saya sebagai teman” jawab dokter
“iya dok sama-sama…yang mestinya berterima
kasih itu saya dok…karena telah membuat repot dokter…terus gimana dengan
perkembangan penyakit saya?” tanya ku
mendengar pertanyaan ku rona muka dokter
berubah drastis menjadi muram.
“maaf untuk yang satu ini harus
mendengarkan kabar yang buruk…menurut analisa saya anda tidak punya waktu yang
lama untuk menjalani jidup anda yang sekarang ini…saya mohom maaf sekali anda
harus mendengarkan ini” jawab sang dokter
“ah ngak apa-apa dok…saya sudah menduganya
seperti ini…saya terima kasih sekali dengan dokter karena sudah mau
menceritakan yang sebenarnya walau pun itu tak pantas saya dengar” balas ku
dengan senyuman
“terima kasih anda telah menyadari hal
itu…saya baru bertemu dengan orang yang tabah seperti anda” jawab dokter, dan
kami pun bercerita tentang kehidupan kami masing-masing hingga tak terasa waktu
jam intirahat telah tiba dan aku pun berpamitan pulang.
Keesokan harinya aku memutuskan untuk menjahui pacar ku karena aku tak ingin ia
mendengarkan kabar yang sangat sedih ini.Perlahan-lahan aku jarang sekali
telfon atau pun SMS dia,kalau pun bertemu aku lebih banyak diam dan
tertawa lepas jikalau ada hal lucu yang kami alami.Dan akhirnya aku benar-benar
memutuskan untuk menghilang selamanya dari kehidupannya.
Ia pun berusaha untuk mencari ku kasan-kemari,jujur aku kasihan melihat dia
letih terus mencari keberadaan ku,tapi akan lebih menyakitkan buat ku jikalau
dia tahu bahwa aku tidak akan lama lagi hidup dan aku sudah meninggalkan sebuah
surat untuknya.Aku ingin orang-orang disekeliling ku tinggal melihat jasad ku
mati terkubur dari pada mereka tahu bahwa aku tidak akan lama menghirup
udara.Akhirnya hari yang sudah aku nantikan tiba hari dimana semua penderitaan
ku berakhir dan Jiwa ku terbang bebas.
?????????????????
Dear My Love
Sudah banyak hal yang kita alami,baik
senang maupun susah,baik gembira maupun sedih,baik hitam maupun putih.Kita
lukis pelangi berdua diatas sebuah harapan.Banyak cinta dan sayang yag telah
kau berikan kepada ku dan aku pun membalasnya dengan cinta dan sayang yang
tulus.Kau telah menjadi bagian dalam hidup ku.Kau adalah setengah dari Jiwa ku.
Maaf sayang jika aku telah memberikan luka
dihati mu.Ampuni aku jika ku telah banyak membuat kecewa mu.Tanpa kau sadari
kau telah memberi banyak pelajaran tentang kehidupan kepada ku.Maaf jika ku tak
sempurna.Maaf jika ku tak memberi kabar kalau aku ingin pergi.Maaf untuk
semuanya.
Dan jika bunda kangen sama ayah,coba bunda
ingat-ingat yang baik dan yang senang aja ya…Terima Kasih bunda untuk
semuanya…I Lovu U
Teruslah Bemimpi/
Kejarlah semua cita-cita mu/
Raihlah semua kebahagian mu/
Aku akan selalu ada disamping mu/
Sekarang hanya tabir tipis yang memisahkan
kita/
Tapi yakinlah aku akan selalu ada buat mu/
Jangan mencari jasad ku/
Karena semuanya sudah berbeda sekarang/
Terimalah apapun yang tidak bisa kita
terima//
Ini hanya cerita karangan ku saja…sengaja aku gantung
ceritnya…sebenarnya ada lanjutan dari cerita ini tentang kekasih AKU (tokoh
dalam cerita)…tapi sekarang aku butuh saran dan kritik buat cerita ku…terima
kasih.
“TENTANG DIA”
CHAPTER 1
Tak terasa setahun sudah dia(aku)
meninggalkan dunia ini.Kehidupan terus berjalan roda waktupun terus
berputar.Siang dan malam terus berganti,tapi kenapa aku tidak bisa melupakan
tentang dia(aku).Kucoba untuk melupakannya tapi banyangannya semakin kuat
melekat didalam hati dan pikiran ku.Banyak cara sudah ku lakukan untuk
melupakannya,tapi apa?..yang aku dapatkan hanya rasa kekesalan dan
kekecewaan,dan malam didalam kamar ku ini aku sedang mengingat-ingat tentangnya
“Tuhan kenapa banyangan dirinya selalu ada
dalam diriku,apa mungkin aku belum ikhlas melepaskannya dia(aku) pergi
menghadap-Mu” teriak ku dalam hati
Jujur hati kecil ku tidak bisa terima
dengan apa yang Tuhan telah gariskan kepadanya,aku sangat sayang padanya,aku
sangat cinta padanya dan sekarang aku benar-benar membutuhkannya.
“apakah dia(aku) merasakan hal yang sama
dengan yang aku rasakan sekarang?” tanya ku dalam hati sambil mengingat-ingat
hal-hal indah yang telah kami lewatkan bersama.
“aku tahu alam dan alam dia(aku) sudah
berbeda…tapi sekarang ini aku sangat ingin bertemu dengan dia(aku)…Tuhan aku
ingin berjumpa dengan dia(aku) walau hanya dalam mimpi” pinta ku
kepada-Nya,akhirnya lelah menyerang ku dan tubuh ku terbaring diatas kasur.
Didalam tidur aku bermimpi bertemu dengannya.Aku melihat wajahnya pucat dan
tertunduk lesu,ku coba tanya apa yang terjadi dengan dirinya…
“ada apa ayah?...ko’ muka ayah pucat dan
terlihat lesu sekali” tanya ku padanya
“ngak ada apa-apa…ayah cuman lagi sedih aja
dengan sikap bunda yang ngak bisa mengikhlaskan ayah pergi dan ayah disini merasa
tersiksa banget dengan sikap bunda disana” jawabnya dan mendengar penjelasnya
itu membuat jantung ku terasa sesak sekali.Aku pun jadi bertanya-tanya apakah
dia(aku) tidak sayang dan tidak cinta lagi kepada ku dan aku pun memberanikan
diri bertanya kepadanya…
“kenapa ayah ngomongnya seperti itu?...apa
ayah sudah ngak cinta dan sayang bunda lagi?” tanya ku
“bukan begitu bunda…ayah masih sayang dan
cinta sama bunda…tapi bunda sadar ngak kalo kita ini sudah berbeda alamnya…dan
bunda sekarang menutup hati bunda untuk orang lain…ayah seneng dan bahagia kalo
liat bunda sekarang ini bisa membuka hati bunda buat orang lain…ayah mau
sekarang bunda bisa belajar kembali untuk mencintai dan menyayangi dengan orang
lain…ayah bahagia kalo bunda dapat pasangan yang bisa pahamin kemauan
bunda,bisa ngeri dengan jalan pikiran bunda dan yang paling penting bisa kasih
cinta dan sayang yang tulus sama bunda’ jawabnya
“bunda ngak mau dengan orang lain…bunda
maunya sama ayah” ketus ku
“kalo bunda bersikap begini terus ayah yang
merasa tersiksa dengan sikap bunda…ayah disini punya beban yang sangat
besar…dan yang paling penting ayah akan terus merasa bersalah…bunda sekarang
dengarin ayah ya…ayah cuman mau pulang dengan tenang dan ayah akan selalu
bahagia bila bunda dapet pasangan yang ngerti dengan bunda…cinta dan sayang
ayah akan selalu menyertai bunda…disini ayah akan bahagia dan seneng bila bunda
disana bahagia dan senang juga…bunda maukan dengerin kata-kata ayah”
bantahnya.Akhirnya obrolan kami terputus dengan suara azan subuh yang
berkumandang dan aku pun terbangun.Dalam alam sadar aku pun berpikir apakah
yang aku alami ini sungguh nyata atau aku tadi bermimpi hanya karena aku
merasakan rindu yang teramat sangat,tapi nyata atau tidak aku sudah mendapat
penjelasan dari semua yang aku alami sekarang ini dan aku pun bangkit dari kasu
dan langsung melakukan sholat subuh dan aku tutup dengan doa yang aku tujukan
buat dirinya…
“Ya Allah Engkau Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang maka tenangkan dia(aku) dalam tidur panjangnya…Ya Allah Ya Robbi
Engkau Maha Pengampun maka ampunilah semua dosa yang telah dia (aku) lakukan
selama menjalani hidup…Ya Allah Ya Robbi Engkau Maha Kuat maka berilah aku
kekuatan untuk menjalani ini semua,aku akan belajar untuk mengikhlaskan dia (aku)…Ya
Allah Ya Robbi Engkau Maha dari Segala Maha maka berikanlah yang terbaik buat
ku dan dia (aku)…Amien…Amien..Amien Ya Robbal Alamin”
Dan pagi ini aku akan menjalani kehidupan
dengan semangat yang baru, cinta yang baru, sayang yang baru dan dengan harapan
yang baru. Terima kasih Cinta kau telah memberikan yang terbaik buat hidup ku
walau pun aku tahu untuk sekarang ini aku belum bisa melupakannya tapi aku
janji kepada mu aku akan melakukan yang terbaik buat hidup ku dan selama aku
dalam proses melupakannya aku minta lindungilah aku.
**************
CHAPTER 2
Seperti biasanya aku berangkat kuliah
dengan menggunakan bis yang selalu lewat didepan rumah ku. Sebelumnya aku
sarapan dan berpamitan sama mamah. Kalau diingat dia(aku) akan marah kalau
dia(aku) tahu bahwa aku berangkat kuliah belum sarapan maklum aku tidak
terbiasa dengan sarapan pagi dan semenjak itu aku selalu sebelum berangkat
kuliah aku sarapan terlebih dahulu. Didalam bis aku masih berfikir apakah
kejadian tadi malam itu nyata atau sekedar imajinasi ku tentang dia(aku), tapi
apapun itu dengan kejadian semalam aku sudah mengerti kemauan dan harapan
dia(aku) terhadap ku. Tak terasa bis yang aku tumpangi sudah berhenti tepat
didepan kampus ku dan aku pun turun kemudian memasuki kampus, seperti biasanya
aku menjalani hidup ku seperti biasa tapi yang membedakan sekarang aku punya
semangat baru dan harapan baru.
Kembali waktu berjalan cepat dan tak terasa
aku sudah mau melaksakan wisuda sarjana ku. Banyak yang hal yang terjadi selama
aku kuliah, tapi aku mendengar selentingan kabar dari teman akrab ku bahawa ada
seorang mahasiswa yang “suka” dengan ku dan teman ku mengajak ngobrol setelah
kami gladi resik buat wisuda besok…
“ika tahu ngak sie kamu kalo ada seorang
cowok yang selalu memperhatikan mu?” tanya teman ku
“ah kamu ini ada saja” jawab ku
“beneran ini bukan mainan…kemarin cowok itu
curhat dengan ku tentang perasaan dia terhadap kamu” tambah teman ku
“terus aku disuruh gimana?...apa aku harus
tanyain sama dia kalau dia suka dengan ku…” maaf aku mau tanya sama kamu, apa
kamu suka dengan aku”…hehehehe” ledek ku kepadanya.
“ih kamu ini jadi cewek ngak sensitif
banget…makanya jangan kelamaan kalau ngejomblo…yang mati biarin mati dan kita
cari gantinya” jawab teman ku, mendengar pekataan dia aku langsung emosi…
“maaf ya…bukan aku ngak mau cari cowok lagi
tapi sekarang aku mau menyusun kembali harapan dan cinta ku yang ada didalam
hati ku…kalau mau cari gantinya lagi sie gampang tapi aku ngak mau menjalani
sebuah hubungan yang aku sendiri belum siap aku menjalaninya…aku ngak mau
menyakiti pasangan baru ku…aku mau mendapat pasangan yang benar-benar ngerti
dengan aku dan mau terima semua masa lalu ku…aku mau mendapatkan cinta yang
utuh, cinta tak bersyarat dan tak tersayat, dan yang paling utama pasangan baru
ku mencintai ku karena kekurangan ku…kedepannya aku mau hubungan ku tidak aku
rasa sakit dan luka didalam diri ku dan pasangan ku” jawab ku
“ah itu kan alasan kamu…sebenarnya kamu mau
mencari sosok cowok yang dulu mati dalam pasangan baru kamu…ingat ya setiap
orang itu berbeda jadi kamu harus bisa terima dengan sikap pola pikir pasangan
baru kamu…kalau begini caranya kamu ngak akan bisa mendapatkan cowok yang ada
dalam pikiran mu…karena didalam hati mu cuman ada dia(aku) yang sudah lama
mati” jawab teman ku dengan kesal ,mendengar kata-katanya aku langsung terdiam
dan didalam dadak ku terasa sesak dan aku pun tak mau melanjutkan percakapan
tersebut dan aku langsung pulang kerumah meninggalkan temanku yang masih duduk
didalam gedung serba guna kampus ku. Dalam perjalanan pulang kerumah aku hanya
bisa terdiam merenungkan kata-kata teman ku.
Malam harinya setelah aku makan dan sholat aku langsung tiduran dikamar, maklum
badan ku terasa letih banget habis persiapan acara wisuda besok sambil aku
merenungkan kata-kata teman ku tadi sore…
“apakah
benar yang dia katakan tadi sore?” tanyaku dalam hati
“ah
ngak bener aku kan sudah menata hidup dan harapan ku yang baru setelah dia(aku)
menemui ku pada malam itu” terjadi perdebatan dalam diri ku seolah-olah ada
bagian diri ku yang lain yang tidak bisa terima dengan perkataan teman ku tadi
sore
“lebih
baik kupastikan besok tentang perasaan cowok yang suka kepada ku” jawab diri ku
yang lainnya.
Keesokan harinya setelah wisuda selesia aku mencari cowok yang dikatakan teman
ku kemarin. Aku mencarinya keliling kampus dan akhirnya aku menemukannya sedang
ngobrol dengan teman-temannya. Aku meminta kepada teman cewek ku untuk
memberitahukan bahawa aku sudah menunggunya dikantin. Tak lama sekitar 10 menit
dia datang menemui ku dikantin…
“selamat
ya atas wisudanya” membuka pembicaraan sambil mengulurkan tangan untuk berjabat
tangan dengan ku dan kemudian dia memesan 2 gelas minuman
“ya
sama-sama kamu juga selamat ya” balas ku
“oh
iya…apa kamu sudah dengar cerita dari sahabat mu tentang perasaan ku kepada
mu…maaf ya aku tidak punya keberanian untuk mengatakannya langsung kepada mu”
tanya dia kepada ku,aku sempat terkejut mendengar kata yang diucapkannnya pada
hal aku dan dia belum lama ngobrol
“iya
aku sudah dengar semuanya dari sahabat ku…terus yang ada yang ingin aku
tanyakan sama kamu sebelum aku menjawab pertanyaan yang kamu titipkan kepada
sahabat ku” tanya ku kepadanya
“apa
itu?” jawabnya
“apa
kamu sudah tahu benar tentang aku?...apa kamu sudah tahu tentang masa lalu ku?...apa
kamu sudah bisa terima semua masa lalu ku?...maaf sebelumnya kalau aku
menanyakan semua ini” tanya ku
“ngak
apa-apa…aku sudah dengar semua cerita masa lalu kamu dari sahabat kamu…aku akan
coba untuk belajar menerima semua masa lalu kamu…aku akan selalu sabar untuk
menerima semua itu…terus tentang perasaan aku sama kamu jawabannya apa?”
tanyanya kembali kepada ku
“memang
sudah ngomong apa tentang perasaan kamu terhadap ku?...kamu kan belum ngomomg
apa-apa tentang perasaan kamu terhadap aku…aku kan cuman tahu perasaan kamu
kepadaku dari sahabat ku” jawab ku sambil memberikan ledekan kepadanya dan dia
menjadi bunggung dan kaget dengan perkataan ku
“aku
sangat sayang kepada mu…aku sangat cinta kepada mu…aku ingin melewati hari-hari
ku berdua dengan kamu…apa kamu bersedia menjadi pasangan ku” ketika ia
berbicara seperti itu aku menatap tajam matanya aku mau tahu apa dia
bersungguh-sungguh mengatakannya kepada ku seperti aku menatap tajam mata
dia(aku) saat pertama kali dia(aku) mengucapkan perasaan dia(aku) kepada ku
“apa?...aku
ngak denger yang kamu sampaikan?...maaf bisa diulang lagi kata terakhir mu?”
ledek ku
“aku
sangat sayang kepada mu…aku sangat cinta kepada mu…aku ingin melewati hari-hari
ku berdua dengan kamu…apa kamu bersedia menjadi pasangan ku” dia mengucapkannya
kembali
“maaf
bener aku ngak dengar apa yang kamu barusan ucapkan” ledek ku kembali maklum
disekitar kami negobrol ada sebagian mahasiswa yang lagi ngobrol juga
“aku
sangat sayang kepada mu…aku sangat cinta kepada mu…aku ingin melewati hari-hari
ku berdua dengan kamu…apa kamu bersedia menjadi pasangan ku” dan untuk yang
terakhir kalinya dia mengucapkan kembali perasaan dia kepada ku
“Ok
aku sudah dengar tapi masih ada beberapa pertanyaan yang akan kau utarakan
sebelum aku memberi jawabannya” jawab ku
“apa
itu?” tanyanya dengan penasaran
“kenapa
kamu bisa suka dengan aku?...sejak kapan kamu suka dengan aku?...terus alasan
apa yang bikin kamu yakin kalau aku adalah orang yang tepat untuk menjalani
hari-hari bersama kamu?” tanya ku
“kita
memang jarang ngobrol karena kita beda fakultas…tapi aku selalu mengikuti
perkembangan hidup kamu dan setiap gerak-gerik kamu…kamu masih inget ngak waktu
pertama kali kita daftar kuliah dikampus ini…pertama kali cewek yang bisa
memalingkan pandangan ku adalah kamu…jujur aku tidak mudah percaya dan tidak
mudah menaruh kepercayaan ku kepada orang lain…tapi jujur pertama kali akau
melihat kamu aku merasakan ada sesuatu yang berbeda dari cewek lain yang ada
dikampus ini…aku melihat sosok kesederhanaan dan bersahaja dari kamu…aku selalu
mengagumi kamu walau kamu ngak tahu dan rasa kagum ini perlahan berubah menjadi
rasa cinta…rasa cinta ini pun semakin membesar tapi selalu aku sembunyikan
karena ku tahu kamu sudah memiliki cowok…ketika cowok kamu meninggal aku sengaja
ngak langsung mengungkapkan perasaan ku karena kamu butuh waktu yang sangat
lama untuk menata kembali hati kamu…terus jawaban kamu apa?” jawabnya
“iya
kita akan coba untuk menjadi pasangan” balas ku
“alhamdulillah
akhirnya aku bisa menjalani hidup didepan bersama kamu” tambahnya
akhirnya
obrolan kami berlangsung lama dan dia mengantarkan aku pulang karena keluarga
ku sudah pulang duluan. Aku merasakan hidup kembali semoga aku bisa menjalani
hidup bersamanya dengan cinta dan kasih sayang yang tulus.
Doa
ku Kepada-Nya
“Ya
Allah Ya Robbi semoga ini adalah pasangan yang bisa menggantikan dia(aku)…Ya
Allah semoga dalam hubungan ini tidak ada rasa sakit dan kecewa…aku sebagai
manusia hanya bisa berdoa dan berusaha tapi yang menentuka adalah
Engkau…Amien…Amien…Amien Ya Robbal Alamin”
Maaf
aku gantung lagi kisah ini…kisah ini belum berakhir disini…aku masih punya
kejutan dengan cerita yang selanjutnya…aku akan memberikan kejutan yang akan
menguras emosi didalam cerita selanjutnya…mohon kritik dan saranya
“CINTA YANG
FITRAH”
CHAPTER 1
Hari-hari sekarang indah ku lewati bersama dengan pasangan baru ku. Tak terasa
sudah menginjak bulan ke 6 aku dan dia jalan berdua dan selama itu pula aku
selalu merasakan sebagai wanita yang paling beruntung karena telah mendapatka
pasangan yang bisa mengerti kemauan dan keinginan ku walapun kami tak jarang
terjadi ribut-ribut kecil. Kami saling membimbing dan mengingatkan satu dengan
lain, kami saling belajar untuk memahami karakter masing-masing dan yang paling
penting kami saling memberi dan menerima apa yang kami miliki dan saling jujur
dengan perasaan yang ada dalam diri kami.
Setelah selesai kuliah aku selalu mencari-cari lowongan pekerjaan. Aku dan dia
saling bertukar informasi yang kami terima. Hingga akhirnya aku diterima
disebuah perusahaan nasional yang ternama. Sementara dirinya masih berkutat
dengan lamaran-lamaran pekerjaan yang tak tahu kepastiannya. Terkadang aku
kasihan jika melihat keadaan dirinya yang sekarang ini tapi aku rasa cinta ku
semakin besar terhadapnya karena ia berusaha dengan keras dan sabar dalam
menjalani samuanya, tapi rasa kasihan ku tak aku tunjukan hanya karena aku tak
mau ia merasa tersinggung dengan sikap ku, aku selalu mencoba membuat ia tegar
dan selalu membesarkan hatinya. Sampai pada akhirnya ia diterima bekerja
sebagai dosen disebuah perguruan swasta dikota kami. Aku pun merasa senang
dengan kabar yang ia beritahukan kepada ku.
Aku dan dia sekarang sudah memiliki pekerjaan. Soal pertemuan kami saling mengenyesuaikan
waktu kami, terkadang aku kencan dengan dia dikampus maklum sebagai dosen
terkadang waktu akhir pekan pun ia gunakan untuk mengajar jadi aku yang
datang kekampus untuk menunggu ia selesai mengajar dan kami pun menghabiskan
waktu kencan kami dikantin kampus. Memori ku terbangun kembali seolah-olah kami
masih kuliah….
“Yang
kamu merasa terbebani dengan ini semua ngak sie?” tanyanya kepada ku
“makud
mu apa Say?” aku pun berbalik bertanya
“maksud
ku dengan kencan kita ini…semenjak aku jadi dosen aku selalu mengajak kamu
kesini…ngak pernah jalan ketempat-tempat yang indah dan menyenangkan” jawabnya
“ooooooo
masalah ini toh…aku selalu senang dengan ajakan mu…aku tak pernah mengeluh
dengan semua ini…aku selalu menerima keadaan toh kita kan sekarang sudah
bekerja jadi aku memaklumi dengan semuanya” timpal ku
“terima
kasih kalau kamu sudah mau mengerti dengan apa yang aku kerjakan” tambahnya
“tapi
inget jangan macem-macem ya Say…aku selalu percaya dengan apa yang kamu lakukan
tak pernah ada pikiran yang aneh-aneh terhadap mu…prinsip ku selalu memberikan
kepercayaan penuh terhadap orang-orang yang ada disekitar ku tapi kalau
kepercayaan ku sudah dikhianati aku merasakan sakit dan orang tersebut aku
anggap sudah tiada” ancam ku kepadanya
“iya…iya
Yang” balasnya, wajar aku berkata seperti itu kepadanya karena ia selalu
dikelilingi oleh mahasiswi yang menurut ku cantik. Aku tak pernah membatasi
gerakannya karena aku selalu percaya penuh kepadanya. Aku ingin orang yang aku
cintai merasa nyaman dengan apa yang ia lakukan dan kerjakan, begitu pun
sebaliknya ia memperlakukan aku sebagai mana burung yang bebas terbang kemana
pun dalam berkarir dan berteman. Tapi aku tahu batasannya dalam menjalin
pertemanan apa lagi terhadap teman lelaki ku. Karena sikap percayanya itu aku
semakin cinta dengannya. Aku berharap hubungan ku ini berlanjut sampai
kepelaminan…amien
***************
CHAPTER 2
Seperti biasanya keesokan harinya aku kembali pada rutinitas sehari-hari yang
menjemukan. Aku harus dihadapkan pada pekerjaan yang menumpuk dan aku harus
bertemu dengan orang-orang yang sangat menjemukan. Hanya pada waktu jam
istirahat aku bisa terbebas dan merasa kembali seperti diri sendiri.
Tak seperti jam istirahat yang seperti biasanya, kali ini aku sangat malas
sekali untuk keluar dari ruang tapi teman ku yang satu ruangan memaksaku untuk
makan diluar. Akhirnya aku mengikutin ajakan dia untuk makan diluar lingkungan
kantor. Kami makan disebuah warung nasi yang sangat sederhana tapi mempunyai
masakan yang sangat enak dan sedap, yang paling ku suka adalah suasana yang
sangat bersahaja walaupun aku baru pertama kali ketempat itu. Ketika aku sedang
asyik mengobrol dengan teman ku tak segaja aku melihat seorang yang sangat
mirip dengan pacarku yang telah meninggal. Dari pertama ia masuk kewarung
tersebut aku selalu memperhatikan gerak-geriknya. Mata ku tak ingin melepaskan
setiap dekit apapun yang dilakukan orang tersebut. Mulai dari caranya makan
sampai ia berbicara dengan temannya. Baru kali ini aku dibuat penasaran dengan
seseorang yang belum aku kenal. Hatiku pun bergejolak kembali teringat dengan
pacarku yang terdahulu. Dan ternyata setelah aku amati orang tersebut sangatlah
mirip dengan pacarku yang terdahulu mulai dari cara makan, caranya duduk sampai
cara ia berbicara dengan orang lain. Ada keinginan besar dalan hati ku untuk
berkenalan dengan orang tersebut. Tapi aku tahan untuk tidak berkenalan karena
aku tak ingin membangkitkan memori indah dan menyakitkan yang kemarin aku
alami. Tak terasa waktu istirahat pun habis aku dan teman ku kembali menuju
kantor tapi entah mengapa hati masih tak rela untuk meninggalkan warung
tersebut.
Pada malam harinya aku mencoba mengingat kembali apa yang telah aku lakukan
tadi siang dan aku pun teringat kembali dengan orang yang ada diwarung yang
tadi siang. Timbul hasrat yang sangat besar untuk mengenalnya dan ingin
mengetahui lebih dalam tentang orang tersebut. Jujur tadi siang ketika diwarung
itu aku ingin sekali menyapanya. Aku ingin sekali untuk berkenalan dan
mengobrol dengan orang tersebut dan sebelum tidur aku berniat besok aku harus
berkenalan dengan orang tadi siang telah membuat ku penasaran.
Keesokan harinya aku mengajak temanku untuk makan kembali diwarung yang kemarin
kami singgahi. Temanku pun merasa heran ada apa gerangan dengan diriku, tapi
tetap saja dia mengiakan ajak ku. Ketika kami sampai diwarung, aku dan temanku
memesan makanan dan mata ku mencari-cari orang yang kemarin. Setiap orang yang
keluar dan masuk selalu aku perhatikan dengan baik dan seksama. Teman ku pun
merasa heran dengan tingkah lakuku.
“Ika…kamu
lagi cari siap diwarung ini...aku perhatikan dari tadi kamu selalu
memperhatikan setiap orang yang ada diwarung ini” tanyanya kepada ku
“ngak
ah…aku ngak cari siapa-siapa…aku cuman lagi mengamati warung ini” jawab ku, dia
tak tahu sebenarnya kau mencari sosok lelaki yang kemarin telah membuat ku
penasaran hingga sekarang.
“oh
begitu…aku kira kamu lagi mencari seseorang, soalnya dari tadi aku perhatikan
mata mu selalu memperhatikan setiap orang yang keluar masuk kewarung ini”
tambahnya.
“ngak
ko’ aku ngak cari apa-apa” tegas ku, setelah lama aku tunggu kehadirannya tapi
ia tak muncul juga, akhirnya aku memberanikan bertanya kepada teman ku tentang
sosok yang kemarin.
“ririn
aku mau tanya nie, tapi janji kamu ngak akan menertawakan dan kamu bisa jaga
rahasia ini ya” tanya ku padanya, ia pun menganggukan kepala tanda setuju. Akhirnya
aku bercerita dari awal tentang jalan cinta ku sampai aku bertemu dengan sosok
yang mirip dengan kekasih ku yang meninggal. Aku berharap dia mau membantu aku
mencari tahu identitas orang yang telah membuat ku gelisah. Kami pun akhirnya
kembali lagi kekantor tempat kami bekerja karena jam istirahat sudah habis. Mata
ku tak lepas dari pintu warung itu ketika kami pulang kembali kekantor. Jujur
aku masih punya rasa penasaran pada sosok lelaki yang kemarin, tapi apa boleh
buat hari ini aku tak menemukannya.
Akhirnya setiap hari rutin makan siang warung itu sambil mencari-cari sosok
lelaki itu. Hampir sebulan ini aku keluar masuk warung tersebut. Banyak
kejadian yang aku dapat dari warung tersebut. Aku belum menceritakan kejadian
yang membuat hati ku gundah ini kepada pacar ku. Aku takut dia marah dan
tersinggung tentang hal ini. Baru sekali ini aku merahasiakan sesuatu terhadap
pacarku. Setiap kali kami bertemu atau berkencan aku selalu menyimpan rapat
masalah ini dan hampir sebulan ini dia tidak tahu isi yang ada dalam hati ku, aku
tak ingin membuat dia terluka karena masalah ini.
Akhirnya aku menemukan juga sosok lelaki itu diwarung. Disiang hari yang panas
itu aku aku memberanikan diri untuk berkenalan dengan lelaki itu. Ririn teman
ku memberikan dukungan dan semangat dari belakang. Maklum baru pertama kali ini
aku mengajak kenalan seseorang. Dalam hati ku ada rasa yang bergejolak sangat
kencang ketika aku mengajak berkenalan dan mengulurkan tangan kepadanya….
“maaf
boleh berkenalan ngak?” tanya ku padanya, ia pun melirik dan merasa heran
dengan tingkah ku.
”maaf
ya...mbak mau berkenalan dengan saya?” tanya heran kepada ku
”ia
bener aku mau ngajak kamu kenalan...tapi itu juga kalau kamu berkenan” jawab
ku, akhirnya dia pun mengulurkan tangannya
”aku
Adi kalau mbak sendiri siapa namanya?” tanyanya kepada ku
”aku
Ika...aku bekerja deket didaerah sini...kalau Adi sendiri kegiatannya apa?”
balas ku bertanya kepadanya
”oh
aku sekarang berkerja disebuah perusahaan kontraktor” jawabnya
”pantas
Adi jarang kelihatan diwarung ini” tegas ku
”Aku
kesini jarang sekali sebab aku sering keluar kota dan aku kewarung ini untuk
makan dan melepas rasa bosan ku terhadap pekerjaan ku karena warung ini
suasanya enak menurut ku” tambahnya, akhirnya kami pun mengobrol panjang sekali
dan tak terasara waktu berjalan cepat sekali. Aku pun akhirnya kembali kekantor
bersama teman ku tapi diujung obrolan, kami saling bertukar nomor hand phone. Aku
merasa hari ini sangat indah berkesan buat ku.
Siang pun berubah menjadi malam dan setelah sholat isya’ aku memegang phosel ku
untuk sms pacar ku. Aku tak memberi tahu kejadian yang aku lewati siang ini, tapi
yang jelas hari ini sangat senang dan gembira sekali. Sesekali aku sms Adi
untuk menyapanya dan ia pun membalas sms ku. Terjadi kebimbangan dalam hati
tapi aku memberi batasan kepada Adi orang baru ku kenal.Karena aku sudah
memiliki seorang pacar yang sangat paham sekali dengan ku dan aku sanyang dan
cinta sekali dengannya.
Hari berjalan terasa sangat cepat sekali dan hubungan ku dengan pacar ku sudah
berjalan selama 2 tahun dan selama itu pula keluarga kami saling mengenal dan
kelihatannya hubungan ini akan berakhir dipelaminan. Aku dan pacar ku sudah
berencana dengan matang sekali tentang arah hubungan kami ini. Sementara Adi
hanya menjadi teman buat ku karena aku tak mau memberi celah ruang dalam hati
ku untuknya dan sepertinya Adi paham dengan sikap ku terhadapnya. Aku sudah
merasa yakin sekali dengan pacar ku yang sekarang ini.
***********************
CHAPTER3
Pada suatu hari minggu aku ingin memberinya suatu kejutan untuk pacar ku. Aku
datang kekampus tempat dia mengajar. Aku duduk disebuah kursi yang terdapat
dikantin. Tapi apa yang kulihat sangatlah membuat hati ku hancur, aku melihat
pacar ku berjalan dan bergandengan tangan mesra dengan seorang wanita,aku pun
hanya bisa diam melihat itu semua. rupanya kehadiran ku tak tersadari oleh
pacar ku dan aku pun akhirnya mengamati semua apa yang dilakukan pacar ku
dengan wanita tersebut. Perasaan ku hancur melihat semua itu tapi aku tahan. Aku
pun akhirnya pulang dengan perasaan yang yang hancur tapi ingin tahu siapa
sebenarnya wanita itu. Pada minggu berikutnya aku mencari tahu tentang wanita
itu dari mahasiswa dikampus tempat pacarku mengajar. Semua mahasiswa yang aku
tanya mengatakan bahwa wanita itu adalah mahasiswa semester terakhir dan
sekarang sedang menjalin hubungan istimewa dengan Pak Heri salah satu dosen
dikampus ini yang notabene adalah pacarku dan mereka telah menjalin hubungan
selama 1 tahun belakangan ini. Harapan dan cita-cita untuk membangun hubungan
yang indah dengan pacar ku pupus sudah. Pada minggu selanjutnya kami berjanji
ditempat kami baru jadian yaitu kantin kampus dulu kami kuliah. Dia merasa
heran dengan permintaanku dan aku pun minta putus dengannya. Mendengar
permintaan ku ia terkejut dan aku pun memberikan semua alasan dan informasi
yang aku dapatkan dari kampus tempat ia mengajar. Ia pun tak dapat mengelak
dengan akhirnya aku pun putus dengannya. Terasa sakit sekali dengan kejadian
ini dan keluarga ku merasa trauma dengan kejadian ini.
Sekarang aku menjalani hidup ku dengan perasaan yang hancur dan lebur. Tak ada
lagi harapan dan cita-cita yang ingin aku wujudkan. Dalam kesedihan itu sosok
dia(aku) muncul kembali dalam mimpi ku. Didalam ku tumpahkan semuanya pada
dia(aku) karena hanya dia(aku) yang benar-benar mengerti dengan diri ku. Dia(aku)
merasa sedih dengan apa yang sedang aku alami sekarang ini dan dia(aku) berkata
”Ika jangan sedih ya...entar Ika nemuin orang yang bener-bener tulus mencintai
Ika...Ika besok akan mendapatkan cinta yang tak bersyarat dan tak
tersayat...Ika harus bangkit lagi ya...Aku mau lihat Ika tersenyum kembali
seperti dulu lagi”. Dalam mimpi itu aku merasa damai dan nyaman, aku tak mau
terbangun lagi dan menjalani hidup yang membuat sesak dada ku. Akhirnya aku
terbangun juga oleh suara adzan dan aku masih mengingat apa yang dia(aku)
katakan dalam mimpi yang baru saja aku alami. Secara tak sadar mulut ku berkata
”ADI” dan aku pun terkejut dengan apa yang baru saja aku ucapkan. Aku pun
bergegas bangun dari tempat tidur ku dan melaksanakan sholat subuh. Dalam doa
ku, aku meminta kepada Allah mohon ditunjukan jalan yang terbaik kedepannya
buat hidup ku.
CHAPTER
4
Pagi
ini aku berangkat dengan perasaan sedikit lega dan orang tua ku merasa heran
dengan ekspresi wajah ku pagi ini dan mereka merasa senang dengannya. Karena
setelah kejadian itu (pengkhiatan) wajah selalu murung dan sedih. Hari ini aku
berharap dapat menemukan sebuah harapan dan cinta yang baru. Jarum jam terus
berputar tak terasa waktu istirahat pun tiba dan seperti biasanya aku
melewatinya dengan teman ku diwarung biasanya. Aku pun secara tiba-tiba
teringat dengan Adi dan seketika itu pula aku langsung coba untuk menelfonnya. Teman
ku merasa senang dengan apa yang aku lakukan, dia beranggapan bahwa aku sudah
pulih dari rasa sakit yang selama ini aku rasakan. Nada dering telfon Adi indah
sekali terdengar ditelinga ku tapi kenapa tak diangkat oleh Adi. Ku coba terus
untuk menelfonnya tapi tetap saja tak diangkat olehnya. Aku pun jadi
bertanya-tanya apa yang terjadi dengan dirinya,memang aku memberi jarak
kepadanya karena dulu aku sudah memiliki pasangan. Lantas aku pun teringat
dengan pekerjaanya, diakan orang lapangan jadi mungkin sibuk dengan
pekerjaanya. Teman ku mencoba memberi semangat agar aku berusaha lagi dan tetap
semangat. Akhirnya aku dan teman ku kembali kekantor karena jam istirahat kami
telah habis. Aku pun kembali bekerja didalam ruangan ku dan tiba-tiba phonsel
ku berbunyi tanda sms, aku pun langsung membuka sms tersebut dan ternyata Adi
yang sms meminta maaf karena dia lagi sibuk dengan pekerjaanya jadi telfon dari
ku tak diangkat olehnya. Dalam sms tersebut Adi mau menjemput ku dan sekalian
dia mau mengantar ku pulang kerumah. Aku pun merasa senang sekali membaca sms
dari Adi dan rasanya ingin sekali cepat pulang. Ku ceritakan sms yang kudapat
dari Adi kepada teman ku dan ia tersenyum seakan ia ikut merasa bahagia dengan
apa yang aku rasakan sekarang ini.
Akhirnya jam kantor pun selesai aku menunggu Adi didepan kantor. Satu persatu semua
teman ku sudah pulang dan tinggal aku dan 2 satpam yan ada didepan kantor ku. Dalam
hati ku berkata ”apa Adi menjemput ku ngak ya...kalau aku pulang takutnya ia
datang dan tidak bertemu dengan ku”, langit pun berubah menjadi mendung dan aku
masih berada didepan kantor. Akhirnya hujan pun turun aku tetap menunggu Adi
didepan kantor dan tak lama berselang Adi pun datang dengan sepedah motornya.
”maaf
ya aku baru dateng soalnya macet terus hujan juga” ucapnya kepada ku
”ya
ngak apa-apa lagian sekarang hujan” jawab ku
” ya
udah kita tunggu saja sampai hujan reda baru kita pulang” tambahnya dan aku
menggelengkan kepala tanda aku tidak setuju dengan apa yang dia sampaikan tadi
”terus
kalau ngak mau...apa ika mau pulang sambil hujan-hujanan” tanyanya
”ia...ika
mau pulang pun sambil hujan-hujanan” jawab ku
”entar
ika sakit dan besok ika ngak bisa masuk kerja lho” tegasnya pada ku
”ngak
apa-apa...ika udah lama ngak ujan-ujanan” pinta ku
”ya
udah deh kalau maunya begitu tapi entar kalau ika sakit jangan salahin Adi ya”
jawabnya
”iya..iya...dah
sekarang kita pulang yuk” ajak ku, jujur kenapa aku mau hujan-hujanan karena
aku mau mengulang memori ku dengan dia(aku), lalu jaket yang dikenakannnya
diberikan kepada ku agar aku tak merasakan langsung air hujan jatuh ketubuh ku.
Tersentak aku teringat kembali dengan perlakuan Adi dengan dia(aku). Aku pun
akhirnya pulang hujan-hujanan dengan Adi menuju kerumah.
Setibanya dirumah Ibu kaget melihat ku pulang dengan keadaan basah kuyup. Aku
pun meminta Adi masuk kerumah dan Adi pun menolak dengan permintaan ku tersebut
karena tubuhnya telah basah kuyup dan ia ngak mau mengotori ruang tamu rumah
ku. Tak lama kemudian Adi langsung pulang dan berpamitan sama Ibu, setelah Adi
pulang dan aku pun telah berganti baju Ibu mengajak ku mengobrol diruang
keluarga.
”ika
tadi itu siapa?” tanya Ibu kepada ku
”oh
itu tadi namanya Adi teman ika bu’...memang kenapa bu’?” tanya ku kepada Ibu
”ko’
mirip sekali dengan dia(aku) pacar mu yang terdahulu” tambah Ibu, aku pernah
menceritakan semuanya tentang dia(aku) kepada Ibu dan Ibu pun merasa sedih dan
iba dengan semua cerita cinta yang pernah ku jalani
”ngak
tahu bu’...ko’ bisa mirip sekali dengan dia(aku)” jelas ku, Ibu pun bertanya
secara detail dan aku pun menjawab semuanya tanpa ada yang aku tutupi,maklum
seorang Ibu tak ingin melihat anaknya terluka dan tersakiti tapi aku memberi
penjelasan kepada Ibu bahwa aku sekarang berteman saja dengan Adi dan
kedepannya aku tahu apa yang akan terjadi nanti.
Hari demi hari berlalu dan tak terasa hubungan ku dengan Adi pun semakin dekat
dan ia pun mengutarakan isi hatinya kepada ku. Sebelum aku mengatakan ”ia” aku
menceritakan semua masa lalu ku kepadanya agar kedepannya tidak ada yang
merasa tersakiti dan Adi pun menceritakan semua masa lalunya dan ada sebuah
pernyataan yang sangat mengejutkan tentang dirinya, bahwasannya Adi kembar
identik dengan dia(aku) tapi karena satu hal Adi dan dia(aku) sengaja
dipisahkan. Adi tinggal bersama dengan kakek dan neneknya sementara dia(aku)
tinggal bersama ibu dan bapaknya. Adi dan dia (aku) hanya bertemu ketika Hari
Raya Idul Fitri saja setelah itu mereka berpisah kembali. Adi kembali kepada
orang tuanya karena permintaan terakhir dia(aku) sebelum meninggal dan sampai
sekarang pun Adi terkadang masih sering bertemu dia(aku) dialam mimpi. Jadi Adi
sebelumnya sudah tahu tentang cerita cinta ku dengan dia(aku) dan Adi
mengutarakan cintanya kepada ku sebagai Adi bukan sebagai dia(aku) karena
walaupun kembar pasti ada perbedaan. Setelah kami saling membuka masa lalu kami
dan aku pun sepakat dengan Adi untuk menjalani hubungan ini apa adanya.
Akhirnya kami pun membina
hubungan yang serius dan Adi sekarang sedang belajar untuk memasuki kehidupan
keluarga ku dan membuat yakin kedua orang tua ku bahwa ia benar-benar serius
dalam hubungan ini maklum aja orang tua ku masih trauma dengan apa yang aku
alami sementara aku belajar kembali mengenal keluarga Adi karena semenjak aku
menjalin hubungan dengan dia(aku), aku sama sekali tidak pernah dibawa kerumah
dia(aku) karena dia(aku) tak mau membuat ku menangis.
Dan sekarang aku menemukan cinta tulus, cinta tak bersyarat dan cinta tak
tersayat dari Adi. Aku menjadi manusia yang baru dengan jiwa dan harapan yang
FITRAH dari Allah....
The End
Sembah Sujud Aku haturkan Kepada-Mu/
Aku hanya manusia yang ingin meraih
Syurga-Mu/
Aku hanya secuil hati yang ingin bahagia/
Terima kasih buat yang tercinta karena
telah mau mengisi hari-hari ku/
Maaf buat yang
tersayang karena sementara ini kita harus berjarak/
Wujudkan semua
harapan yang ada dipundak mu/
Aku akan selalu ada disamping mu ketika kau
merasa lelah dan letih/
7777.44.444.66.222.2.66
& 22.555.88.33
Dari Shincan untuk Blue
Cerita ini aku persembahkan untuk orang yang pernah hadir dalam
hati, jiwa dan pikiran ku…sejauh apa pun kau menghindari ku, semakin dekat aku
ada didalam pikiran mu…maaf atas luka yang tergores dan rasa perih yang
ditimbulkannya…bukan maksud ku untuk membuat luka itu tapi karena keadaan yang
memaksa kita untuk mengkhiri semuanya ini…aku tak tahu kenapa semua berakrhir
seperti ini…terima kasih telah memberikan semua kenangan yang indah selama kita
berdua berjalan bergandengan tangan, merajut mimpi indah yang pernah kita
impikan berdua…aku ingin punya anak kembar dari dan kau pun ingin bercerita
ingin punya sepasang anak laki-laki dan permpuan…akhirnya kita berdua pun
mengamini apa yang telah kita cita-citakan…ku tutup semua ini dengan doa dan
harapan yang pernah kita ucapkan beramasa…amien…amien…amien ya robbal
alamin//LUKA(3 titik hitam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar