Minggu, 09 Desember 2012

Aku - Tentang Dia - Cinta Yang Fitrah


“AKU”
CHAPTER 1
Hari berjalan seakan lambat ketika aku tahu apa yang aku alami,didalam tubuh yang rapuh ini terdapat sebuah penyakit yang sangat mengerikan.Untuk membayangkannya saja aku tak sanggup.Kemarin aku datang kerumah sakit umum dikota ku.Sebelumnya aku menemui teman ku yang sekarang bekerja rumah sakit tersebut,karena aku mau ditunjukan  dengan ruangan dokter yang akan merawat ku.Setelah aku ditunjukan dengan rungan itu ia bergegas kembali keruangnya.
Aku menunggu dokter yang akan merawat ku diluar ruangan karena dokter yang akan aku temui belum tiba jadi aku menunggu diluar ruangan.Satu jam pun berlalu aku menunggu dokter tersebut,sembari menunggu aku mengirim pesan singkat kepada pacar ku.Aku berbohong kepadanya jika sekarang aku sedang berada dikantor,aku tak ingin membuatnya khawatir dengan keadaan ku sekarang.Aku selalu mengeluhkan rasa sakit kepala biasa.Sebulumnya aku pernah mengalami kecelakaan yang sangat hebat dan sempat tak sadarkan diri selama beberapa hari.Tapi aku kan orang yang sangat tidak terlalu peduli dengan semua kejadian tersebut.Mungkin efek dari kecelakaan tersebut baru aku rasakan sekarang.
Akhirnya dokter yang akan ku temui datang juga,ku biarkan dia untuk sejenak merasa nyaman didalam ruangannya.Baru sekitar 10 menit kemudian aku memberanikan diri untuk masuk kedalam ruangan dokter tersebut.parcakapan hangat pun terjadi untuk melumerkan suasana yang kaku…
“pagi dok” sapa ku kepadanya.
“oh iya silahkan masuk…ayo duduk mas” jawab sang dokter.
“begini dok,saya ingin periksa dan menanyakan hasil CT SCAN yang kemarin saya lakukan” Tanya ku kepada dokter.
“santai aja dulu mas…saya baru datang dan saya akan mau menjelaskan dengan sejelas-jelasnya…tapi saya minta anda jangan terkejut dengan hasilnya,saya mau anda menerima dengan lapang dada” dokter pun memperlihatkan muka yang sangat serius kepada ku.
“saya akan coba menerima apapun yang dokter katakan dengan sabar dan lapang dada” aku pun mencoba menyakinkan dokter tersebut.
“pertama saya meminta maaf yang sebesarnya karena anda akan mendengar berita  yang buruk yang akan saya sampaikan…anda mengalami pendarahan yang sangat hebat dikepala kanan anda dan sekarang didalam kepala anda terdapat gumpalan darah,ini disebabkan oleh kecelakaan hebat yang anda alami beberapa bulan kemarin dan efeknya anda sekarang akan sering mengalami rasa sakit kepala yang sangat hebat…dan yang lebih parah terjadi pada dada anda,didalam dada anda terdapat luka dalam yang sangat parah,dimana anda akan sering mengalami rasa sakit yang sangat amat didalam dada anda dan anda akan  sering muntah yang mengeluarkan darah.” Begitulah kata-kata yang keluar dari mulut sang dokter. Mendengarkan penjelasan dokter tersebut seakan isi dunia diruntuhkan kepada ku.Jiwa ku bergunjang hebat.Pikiran ku kalud seakan tak percaya dengan semua penjelasan dokter tersebut.
“maafkan saya karena anda harus mendengarkan berita buruk ini…saya berharap anda bisa melewati ini semua dengan tabah” tambah dokter…
“terima kasih dok,anda telah memberikan informasi yang jujur tentang kesehatan saya…dan mulai sekarang saya akan menjalani ini semua dengan sabar dan ikhlas” tutup ku sambil mengulurkan tangan untuk sekedar berjabat tangan.
“tapi saya minta kepada anda tolong luangkan waktu sehari dalam sebulan untuk mengecek kondisi kesehatan anda dan kalau anda lagi ada masalah saya siap untuk mendengarkan keluh kesah anda dalam menjalani hidup” tutup dokter sambil berjabatan tangan dengan ku,dan aku mengagungkan kepala tanda setuju.

**************
CHAPTER 2
            Aku pun kembali menuju rumah dengan perasaan tidak percaya…”kenapa semua ini harus terjadi pada ku” gumam ku dalam hati.Ku berjalan pulang dengan segenap kekuatan yang ada dalam tubuh.Pikiran dan jiwa ku masih tidak terima dengan penjelasan dokter dirumah sakit tadi.
            Hari-hari terus berjalan sesuai dengan alurnya.Dalam perjalanan hari tersebut aku coba untuk menerima apa yang tidak bisa diterima.Ku susun kembali harapan dan asa ku didalam tubuh yang rapuh ini.Keikhlasan coba kubangun untuk menerima semuanya.
Dan tak terasa sudah setahun aku mengetahui kondisini ku yang sebenarnya,dan selama itu pula aku menyembunyikannya kepada pacar dan keluarga ku.Aku tak ingin mereka merasa sedih dengan kondisi ku.Tapi hari itu akhirnya pacarku tahu keadaan yang sebenarnya,ketika aku mau pulang dari kantor dia menelfon ku sore hari dimana penyakit yang aku rasakan menyerang ku dan aku sudah tidak bisa menahan lagi rasa sakit itu.Disaat sedang telfon itu aku terjatuh dan tak tersadarkan diri dan untungnya ada penjaga kantor yang melihat ku  lalu dibawanya aku kerumah dia dan aku dirawat oleh istrinya.Aku pun bertanya kepadanya apa yang terjadi dengan diri ku…..
“maaf pak…apa yang terjadi dengan saya ?” tanya ku dengan heran.
“kamu tadi pas mau pulang jatuh didepan gerbang kantor dan buru-buru saya bawa kamu kerumah untuk sekedar dipijit atau dikerokin dengan istri saya” jawabnya.
“apa tadi pas saya pingsan ada darah yang keluar dari mulut saya ngak pak?” tanya ku kembali.
“ya saya pun jadi takut melihat kondisi kamu…jantung kamu sempat berhenti sekitar 10 detik dan saya pikir kamu pasti sudah meninggal” jawabnya kembali
“oh ya tadi pas kamu pingsan..hpmu masih bunyi dan orang yang sedang ada diseberang sana bertanya tentang keadaan kamu…dan saya jawab dengan jujur apa yang saya lihat..dan orang yang ada diseberang sana menangis seolah-olah tidak percaya dengan apa yang saya katakana kepadanya..” tambahnya
Mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh penjaga kantor,pikiran ku jadi kalud dan binggung.Aku merasa rahasia yang selama ini aku simpan dengan rapat sudah terbongkar.Aku pun langsung menelfon pacar ku dan kucoba untuk menyakin ia bahwa keadaan ku baik-baik saja.Aku meminta kepadanya untuk tidak menceritakan keadaan yang sebenarnya kepada siapa pun.Karena aku paling tidak bisa membuat orang-orang yang ada disekeliling ku menangis dan sedih. Perasaan bersalah pun timbul dalam diriku karena sudah memanipulasi keadaan yang sebenarnya,tapi aku tidak ingin melihat orang-orang disekeliling ku merasa terbabani dengan keadaan ku yang sekarang ini.Aku cuman ingin menjalani hidup ku apa adanya.

****************

 CHAPTER 3
             Keesokan harinya ketika aku bertemu dengan pacar ku,aku hanya bisa terdiam dan terpaku didepan pacar ku ketika kami bertemu.Aku tak tahu apakah tindakanku selama ini benar atau salah.Pacar ku bertanya-tanya apa yang terjadi dengan ku,
“ayah ada apa? Ko’ diem aja” tanya pacar ku.
Mendengar kat-kata aku hanya bisa terdiam dan tahu apa yang harus kujawab.Semua kata yang ada seolah-olah telah menghilang dalam diriku.Aku menjadi orang yang paling bisu didunia ini.Melihat keadaan ku yang seperti ini pacar ku menangis didepan ku dan tangisannya semakin membuat ku merana dan hancur,lalu kucoba untuk mengucapkan satu kalimat untuk menenangkan dirinya,
“ngak ada apa-apa…ayah cuman lagi pengen diem dan sendiri aja…sudah sekarang bunda ngak usah kuawatir dengan keadaan ayah…kemarin itu ayah cuman lagi ngak enak badan terus ayah pingsan” jawab ku dengan tenang.
“udah ayah ngak usah bohong dengan keadaan ayah…bunda sudah tahu semuanya dari yang jaga kantor kemarin…jantung ayah sempat berhenti sekitar 10 detik dan dari mulut ayah keluar darah” teriak pacar ku sambil menangis.
“udah sekarang bunda ngak usah kuawatir lagi dengan keadaan ayah…ayah ini baik-baik aja” bentak ku kepadanya,jujur aku paling tidak bisa marah kepada orang lain apalagi terhadap seorang wanita.
“kalau ayah ngak mau cerita begini sama bunda…bunda akan marah dan bunda akan mengakhiri hubungan ini…percuma menjalin hubungan dengan orang yang tidak mau berbagi dengan pasangannya!” ancam pacar ku.
“Ok…ayah akan cerita semuanya dari awal…bunda masih inget ngak kalau ayah pernah mengalami kecelakaan hebat dan sempat tak sadarkan diri,setelah sembuh ayah pikir sembuh total dan ngak ada efeknya…tapi ternyata ayah salah setelah 4 bulan ayah sembuh dari luka kecelakaan itu ayah sering sekali sakit kepala dan dada ayah sering merasa nyeri…ayah pikir sakit kepala biasa dan sakit nyeri biasa didada ayah,ayah coba minum obat yang ada diwarung tapi itu hanya menyembuhkan sebentar dan selanjutnya sakit kepala ini terasa semakin sakit…dan ayah pernah sakit kepala yang sangat sakit dan ditambah dengan rasa nyeri didada yang terasa sangat menyiksa hingga ayah muntah darah…dari kejadian itu ayah berinisiatif memeriksakan diri kedokter sendirian dan dokter mengatakan ada gumpalan darah dikepala ayah dan soal rasa nyeri didada itu disebabkan luka dalam yang ada didalam dada ayah,makanya ayah sering muntah yang mengeluarkan darah…setelah mendengar penjelasan dari dokter ayah berjanji dalam diri ngak akan memberi tahukan apa yang ayah rasakan…tapi serapat-rapatnya ayah menyimpan rahasia akhirnya kebuka juga dengan kejadian kemarin dan ketika ayah pingsan ayah melihat tubuh ayah yang sudah mininggal dan orang-orang yang selama ini ada disekeliling ayah menangis bahagia dan ayah suka itu…huef..
jadi sekarang ayah minta sama bunda untuk merahasiakan tentang keadaan ayah yang sebenarnya…bunda mau kan janji dan penuhi permintaan ayah ini” jawab ku dengan memelas
“ngak mau,bunda akan cerita dengan keluarga ayah,sama teman-teman ayah dan siapa pun orang yang mengenal ayah” balas pacar ku.
 “bunda…ayah cuman mau pulang dengan tenang tanpa harus meninggalkan luka yang mendalam didalam hati orang-orang yang ada disekeliling ayah…ayah ngak mau jadi beban mereka…karena itu ayah ngak pernah cerita dengan siapa pun termasuk sama bunda…ayah ngak mau dapet cinta dan sayang bunda itu karena belas kasihan…dan mulai sekarang bunda anggap ayah ini orang yang normal” pinta ku padanya
“tapi apa ayah sadar dengan cara ayah ini bunda merasa sangat sakit mendengarkannya dan bunda merasa sangat sedih banget setelah tahu semuanya” balas pacar ku
“maaf ya bunda…ayah telah merahasiakan semuanya dengan bunda…ayah cuman ngak  mau buat bunda sedih dengan keadaan ayah” jawab ku
“ya udah mulai sekarang kita mulai semuanya dari awal lagi dan ayah janji sama bunda untuk lebih terbuka dengan apa yang ayah rasakan dan dengan semua kehidupan bunda” pinta pacar ku
“iya kita mulai lagi semuanya dari awal dan ayah janji untuk lebih terbuka dengan apa yang ayah rasakan…terima kasih bunda..I Love U…” jawab ku
“bunda akan terima semua yang ada dalam diri ayah…bunda cinta dan sayang bukan karena kasihan melihat keadaan ayah tapi bunda cinta sama ayah tulus dan tak bersyarat…bunda cinta ayah karena kekurangan ayah…I Love U too” balas pacar ku
akhirnya hari ini sesuai dengan apa yang jadi harapan dan cita-cita ku selama ini.

******************
CHAPTER 4
             Hari-hari berjalan dengan sebagaimana mestinya.Kehidupan ku pun kembali bejalan kembali pada jalurnya.Aku pun berniat pergi kerumah sakit untuk mengecek perkembangan penyakit yang aku alami dan berceritakan tentang semua kehidupan yang aku alami kepada dokter yang telah menjadi sahabat ku sendiri.
“siang dok..apa saya mengganggu dokter?” tanya ku
“tidak…mari silahkan duduk” jawab dokter
“sebelumnya saya telah berterima kasih kepada dokter yang telah memberi semangat hidup saya dan telah bersedia mendengarkan semua keluh kesah yang telah saya alami…oh iya dok,gimana perkembangan penyakit saya?” tanya ku
“syukurlah kalau anda merasa lebih baik dan terima kasih karena anda telah percaya kepada saya sebagai teman” jawab dokter
“iya dok sama-sama…yang mestinya berterima kasih itu saya dok…karena telah membuat repot dokter…terus gimana dengan perkembangan penyakit saya?” tanya ku
mendengar pertanyaan ku rona muka dokter berubah drastis menjadi muram.
“maaf untuk yang satu ini harus mendengarkan kabar yang buruk…menurut analisa saya anda tidak punya waktu yang lama untuk menjalani jidup anda yang sekarang ini…saya mohom maaf sekali anda harus mendengarkan ini” jawab sang dokter
“ah ngak apa-apa dok…saya sudah menduganya seperti ini…saya terima kasih sekali dengan dokter karena sudah mau menceritakan yang sebenarnya walau pun itu tak pantas saya dengar” balas ku dengan senyuman
“terima kasih anda telah menyadari hal itu…saya baru bertemu dengan orang yang tabah seperti anda” jawab dokter, dan kami pun bercerita tentang kehidupan kami masing-masing hingga tak terasa waktu jam intirahat telah tiba dan aku pun berpamitan pulang.
            Keesokan harinya aku memutuskan untuk menjahui pacar ku karena aku tak ingin ia mendengarkan kabar yang sangat sedih ini.Perlahan-lahan aku jarang sekali telfon atau pun SMS dia,kalau pun  bertemu aku lebih banyak diam dan tertawa lepas jikalau ada hal lucu yang kami alami.Dan akhirnya aku benar-benar memutuskan untuk menghilang selamanya dari kehidupannya.
            Ia pun berusaha untuk mencari ku kasan-kemari,jujur aku kasihan melihat dia letih terus mencari keberadaan ku,tapi akan lebih menyakitkan buat ku jikalau dia tahu bahwa aku tidak akan lama lagi hidup dan aku sudah meninggalkan sebuah surat untuknya.Aku ingin orang-orang disekeliling ku tinggal melihat jasad ku mati terkubur dari pada mereka tahu bahwa aku tidak akan lama menghirup udara.Akhirnya hari yang sudah aku nantikan tiba hari dimana semua penderitaan ku berakhir dan Jiwa ku terbang bebas.
?????????????????

Dear My Love
 Sudah banyak hal yang kita alami,baik senang maupun susah,baik gembira maupun sedih,baik hitam maupun putih.Kita lukis pelangi berdua diatas sebuah harapan.Banyak cinta dan sayang yag telah kau berikan kepada ku dan aku pun membalasnya dengan cinta dan sayang yang tulus.Kau telah menjadi bagian dalam hidup ku.Kau adalah setengah dari Jiwa ku.
Maaf sayang jika aku telah memberikan luka dihati mu.Ampuni aku jika ku telah banyak membuat kecewa mu.Tanpa kau sadari kau telah memberi banyak pelajaran tentang kehidupan kepada ku.Maaf jika ku tak sempurna.Maaf jika ku tak memberi kabar kalau aku ingin pergi.Maaf untuk semuanya.
Dan jika bunda kangen sama ayah,coba bunda ingat-ingat yang baik dan yang senang aja ya…Terima Kasih bunda untuk semuanya…I Lovu U

Teruslah Bemimpi/
Kejarlah semua cita-cita mu/
Raihlah semua kebahagian mu/
Aku akan selalu ada disamping mu/
Sekarang hanya tabir tipis yang memisahkan kita/
Tapi yakinlah aku akan selalu ada buat mu/
Jangan mencari jasad ku/
Karena semuanya sudah berbeda sekarang/
Terimalah apapun yang tidak bisa kita terima//
 Ini hanya cerita karangan ku saja…sengaja aku gantung ceritnya…sebenarnya ada lanjutan dari cerita ini tentang kekasih AKU (tokoh dalam cerita)…tapi sekarang aku butuh saran dan kritik buat cerita ku…terima kasih.
  
“TENTANG DIA
CHAPTER 1
Tak terasa setahun sudah dia(aku) meninggalkan dunia ini.Kehidupan terus berjalan roda waktupun terus berputar.Siang dan malam terus berganti,tapi kenapa aku tidak bisa melupakan tentang dia(aku).Kucoba untuk melupakannya tapi banyangannya semakin kuat melekat didalam hati dan pikiran ku.Banyak cara sudah ku lakukan untuk melupakannya,tapi apa?..yang aku dapatkan hanya rasa kekesalan dan kekecewaan,dan malam didalam kamar ku ini aku sedang mengingat-ingat tentangnya
“Tuhan kenapa banyangan dirinya selalu ada dalam diriku,apa mungkin aku belum ikhlas melepaskannya dia(aku) pergi menghadap-Mu” teriak ku dalam hati
Jujur hati kecil ku tidak bisa terima dengan apa yang Tuhan telah gariskan kepadanya,aku sangat sayang padanya,aku sangat cinta padanya dan sekarang aku benar-benar membutuhkannya.
“apakah dia(aku) merasakan hal yang sama dengan yang aku rasakan sekarang?” tanya ku dalam hati sambil mengingat-ingat hal-hal indah yang telah kami lewatkan bersama.   
“aku tahu alam dan alam dia(aku) sudah berbeda…tapi sekarang ini aku sangat ingin bertemu dengan dia(aku)…Tuhan aku ingin berjumpa dengan dia(aku) walau hanya dalam mimpi” pinta ku kepada-Nya,akhirnya lelah menyerang ku dan tubuh ku terbaring diatas kasur.
            Didalam tidur aku bermimpi bertemu dengannya.Aku melihat wajahnya pucat dan tertunduk lesu,ku coba tanya apa yang terjadi dengan dirinya…
“ada apa ayah?...ko’ muka ayah pucat dan terlihat lesu sekali” tanya ku padanya
“ngak ada apa-apa…ayah cuman lagi sedih aja dengan sikap bunda yang ngak bisa mengikhlaskan ayah pergi dan ayah disini merasa tersiksa banget dengan sikap bunda disana” jawabnya dan mendengar penjelasnya itu membuat jantung ku terasa sesak sekali.Aku pun jadi bertanya-tanya apakah dia(aku) tidak sayang dan tidak cinta lagi kepada ku dan aku pun memberanikan diri bertanya kepadanya…
“kenapa ayah ngomongnya seperti itu?...apa ayah sudah ngak cinta dan sayang bunda lagi?” tanya ku
“bukan begitu bunda…ayah masih sayang dan cinta sama bunda…tapi bunda sadar ngak kalo kita ini sudah berbeda alamnya…dan bunda sekarang menutup hati bunda untuk orang lain…ayah seneng dan bahagia kalo liat bunda sekarang ini bisa membuka hati bunda buat orang lain…ayah mau sekarang bunda bisa belajar kembali untuk mencintai dan menyayangi dengan orang lain…ayah bahagia kalo bunda dapat pasangan yang bisa pahamin kemauan bunda,bisa ngeri dengan jalan pikiran bunda dan yang paling penting bisa kasih cinta dan sayang yang tulus sama bunda’ jawabnya
“bunda ngak mau dengan orang lain…bunda maunya sama ayah” ketus ku
“kalo bunda bersikap begini terus ayah yang merasa tersiksa dengan sikap bunda…ayah disini punya beban yang sangat besar…dan yang paling penting ayah akan terus merasa bersalah…bunda sekarang dengarin ayah ya…ayah cuman mau pulang dengan tenang dan ayah akan selalu bahagia bila bunda dapet pasangan yang ngerti dengan bunda…cinta dan sayang ayah akan selalu menyertai bunda…disini ayah akan bahagia dan seneng bila bunda disana bahagia dan senang juga…bunda maukan dengerin kata-kata ayah” bantahnya.Akhirnya obrolan kami terputus dengan suara azan subuh yang berkumandang dan aku pun terbangun.Dalam alam sadar aku pun berpikir apakah yang aku alami ini sungguh nyata atau aku tadi bermimpi hanya karena aku merasakan rindu yang teramat sangat,tapi nyata atau tidak aku sudah mendapat penjelasan dari semua yang aku alami sekarang ini dan aku pun bangkit dari kasu dan langsung melakukan sholat subuh dan aku tutup dengan doa yang aku tujukan buat dirinya…
“Ya Allah Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang maka tenangkan dia(aku) dalam tidur panjangnya…Ya Allah Ya Robbi Engkau Maha Pengampun maka ampunilah semua dosa yang telah dia (aku) lakukan selama menjalani hidup…Ya Allah Ya Robbi Engkau Maha Kuat maka berilah aku kekuatan untuk menjalani ini semua,aku akan belajar untuk mengikhlaskan dia (aku)…Ya Allah Ya Robbi Engkau Maha dari Segala Maha maka berikanlah yang terbaik buat ku dan dia (aku)…Amien…Amien..Amien Ya Robbal Alamin”
Dan pagi ini aku akan menjalani kehidupan dengan semangat yang baru, cinta yang baru, sayang yang baru dan dengan harapan yang baru. Terima kasih Cinta kau telah memberikan yang terbaik buat hidup ku walau pun aku tahu untuk sekarang ini aku belum bisa melupakannya tapi aku janji kepada mu aku akan melakukan yang terbaik buat hidup ku dan selama aku dalam proses melupakannya aku minta lindungilah aku.

**************

CHAPTER 2
Seperti biasanya aku berangkat kuliah dengan menggunakan bis yang selalu lewat didepan rumah ku. Sebelumnya aku sarapan dan berpamitan sama mamah. Kalau diingat dia(aku) akan marah kalau dia(aku) tahu bahwa aku berangkat kuliah belum sarapan maklum aku tidak terbiasa dengan sarapan pagi dan semenjak itu aku selalu sebelum berangkat kuliah aku sarapan terlebih dahulu. Didalam bis aku masih berfikir apakah kejadian tadi malam itu nyata atau sekedar imajinasi ku tentang dia(aku), tapi apapun itu dengan kejadian semalam aku sudah mengerti kemauan dan harapan dia(aku) terhadap ku. Tak terasa bis yang aku tumpangi sudah berhenti tepat didepan kampus ku dan aku pun turun kemudian memasuki kampus, seperti biasanya aku menjalani hidup ku seperti biasa tapi yang membedakan sekarang aku punya semangat baru dan harapan baru.
Kembali waktu berjalan cepat dan tak terasa aku sudah mau melaksakan wisuda sarjana ku. Banyak yang hal yang terjadi selama aku kuliah, tapi aku mendengar selentingan kabar dari teman akrab ku bahawa ada seorang mahasiswa yang “suka” dengan ku dan teman ku mengajak ngobrol setelah kami gladi resik buat wisuda besok…
“ika tahu ngak sie kamu kalo ada seorang cowok yang selalu memperhatikan mu?” tanya teman ku
“ah kamu ini ada saja” jawab ku
“beneran ini bukan mainan…kemarin cowok itu curhat dengan ku tentang perasaan dia terhadap kamu” tambah teman ku
“terus aku disuruh gimana?...apa aku harus tanyain sama dia kalau dia suka dengan ku…” maaf aku mau tanya sama kamu, apa kamu suka dengan aku”…hehehehe” ledek ku kepadanya.
“ih kamu ini jadi cewek ngak sensitif banget…makanya jangan kelamaan kalau ngejomblo…yang mati biarin mati dan kita cari gantinya” jawab teman ku, mendengar pekataan dia aku langsung emosi…
“maaf ya…bukan aku ngak mau cari cowok lagi tapi sekarang aku mau menyusun kembali harapan dan cinta ku yang ada didalam hati ku…kalau mau cari gantinya lagi sie gampang tapi aku ngak mau menjalani sebuah hubungan yang aku sendiri belum siap aku menjalaninya…aku ngak mau menyakiti pasangan baru ku…aku mau mendapat pasangan yang benar-benar ngerti dengan aku dan mau terima semua masa lalu ku…aku mau mendapatkan cinta yang utuh, cinta tak bersyarat dan tak tersayat, dan yang paling utama pasangan baru ku mencintai ku karena kekurangan ku…kedepannya aku mau hubungan ku tidak aku rasa sakit dan luka didalam diri ku dan pasangan ku”  jawab ku
“ah itu kan alasan kamu…sebenarnya kamu mau mencari sosok cowok yang dulu mati dalam pasangan baru kamu…ingat ya setiap orang itu berbeda jadi kamu harus bisa terima dengan sikap pola pikir pasangan baru kamu…kalau begini caranya kamu ngak akan bisa mendapatkan cowok yang ada dalam pikiran mu…karena didalam hati mu cuman ada dia(aku) yang sudah lama mati” jawab teman ku dengan kesal ,mendengar kata-katanya aku langsung terdiam dan didalam dadak ku terasa sesak dan aku pun tak mau melanjutkan percakapan tersebut dan aku langsung pulang kerumah meninggalkan temanku yang masih duduk didalam gedung serba guna kampus ku. Dalam perjalanan pulang kerumah aku hanya bisa terdiam merenungkan kata-kata teman ku.
            Malam harinya setelah aku makan dan sholat aku langsung tiduran dikamar, maklum badan ku terasa letih banget habis persiapan acara wisuda besok sambil aku merenungkan kata-kata teman ku tadi sore…
“apakah benar yang dia katakan tadi sore?” tanyaku dalam hati
“ah ngak bener aku kan sudah menata hidup dan harapan ku yang baru setelah dia(aku) menemui ku pada malam itu” terjadi perdebatan dalam diri ku seolah-olah ada bagian diri ku yang lain yang tidak bisa terima dengan perkataan teman ku tadi sore
“lebih baik kupastikan besok tentang perasaan cowok yang suka kepada ku” jawab diri ku yang lainnya.
            Keesokan harinya setelah wisuda selesia aku mencari cowok yang dikatakan teman ku kemarin. Aku mencarinya keliling kampus dan akhirnya aku menemukannya sedang ngobrol dengan teman-temannya. Aku meminta kepada teman cewek ku untuk memberitahukan bahawa aku sudah menunggunya dikantin. Tak lama sekitar 10 menit dia datang menemui ku dikantin…
“selamat ya atas wisudanya” membuka pembicaraan sambil mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan ku dan kemudian dia memesan 2 gelas minuman
“ya sama-sama kamu juga selamat ya” balas ku
“oh iya…apa kamu sudah dengar cerita dari sahabat mu tentang perasaan ku kepada mu…maaf ya aku tidak punya keberanian untuk mengatakannya langsung kepada mu” tanya dia kepada ku,aku sempat terkejut mendengar kata yang diucapkannnya pada hal aku dan dia belum lama ngobrol
“iya aku sudah dengar semuanya dari sahabat ku…terus yang ada yang ingin aku tanyakan sama kamu sebelum aku menjawab pertanyaan yang kamu titipkan kepada sahabat ku” tanya ku kepadanya
“apa itu?” jawabnya
“apa kamu sudah tahu benar tentang aku?...apa kamu sudah tahu tentang masa lalu ku?...apa kamu sudah bisa terima semua masa lalu ku?...maaf sebelumnya kalau aku menanyakan semua ini” tanya ku
“ngak apa-apa…aku sudah dengar semua cerita masa lalu kamu dari sahabat kamu…aku akan coba untuk belajar menerima semua masa lalu kamu…aku akan selalu sabar untuk menerima semua itu…terus tentang perasaan aku sama kamu jawabannya apa?” tanyanya kembali kepada ku
“memang sudah ngomong apa tentang perasaan kamu terhadap ku?...kamu kan belum ngomomg apa-apa tentang perasaan kamu terhadap aku…aku kan cuman tahu perasaan kamu kepadaku dari sahabat ku” jawab ku sambil memberikan ledekan kepadanya dan dia menjadi bunggung dan kaget dengan perkataan ku
“aku sangat sayang kepada mu…aku sangat cinta kepada mu…aku ingin melewati hari-hari ku berdua dengan kamu…apa kamu bersedia menjadi pasangan ku” ketika ia berbicara seperti itu aku menatap tajam matanya aku mau tahu apa dia bersungguh-sungguh mengatakannya kepada ku seperti aku menatap tajam mata dia(aku) saat pertama kali dia(aku) mengucapkan perasaan dia(aku) kepada ku
“apa?...aku ngak denger yang kamu sampaikan?...maaf bisa diulang lagi kata terakhir mu?” ledek ku
“aku sangat sayang kepada mu…aku sangat cinta kepada mu…aku ingin melewati hari-hari ku berdua dengan kamu…apa kamu bersedia menjadi pasangan ku” dia mengucapkannya kembali
“maaf bener aku ngak dengar apa yang kamu barusan ucapkan” ledek ku kembali maklum disekitar kami negobrol ada sebagian mahasiswa yang lagi ngobrol juga
“aku sangat sayang kepada mu…aku sangat cinta kepada mu…aku ingin melewati hari-hari ku berdua dengan kamu…apa kamu bersedia menjadi pasangan ku” dan untuk yang terakhir kalinya dia mengucapkan kembali perasaan dia kepada ku
“Ok aku sudah dengar tapi masih ada beberapa pertanyaan yang akan kau utarakan sebelum aku memberi jawabannya” jawab ku
“apa itu?” tanyanya dengan penasaran
“kenapa kamu bisa suka dengan aku?...sejak kapan kamu suka dengan aku?...terus alasan apa yang bikin kamu yakin kalau aku adalah orang yang tepat untuk menjalani hari-hari bersama kamu?” tanya ku
“kita memang jarang ngobrol karena kita beda fakultas…tapi aku selalu mengikuti perkembangan hidup kamu dan setiap gerak-gerik kamu…kamu masih inget ngak waktu pertama kali kita daftar kuliah dikampus ini…pertama kali cewek yang bisa memalingkan pandangan ku adalah kamu…jujur aku tidak mudah percaya dan tidak mudah menaruh kepercayaan ku kepada orang lain…tapi jujur pertama kali akau melihat kamu aku merasakan ada sesuatu yang berbeda dari cewek lain yang ada dikampus ini…aku melihat sosok kesederhanaan dan bersahaja dari kamu…aku selalu mengagumi kamu walau kamu ngak tahu dan rasa kagum ini perlahan berubah menjadi rasa cinta…rasa cinta ini pun semakin membesar tapi selalu aku sembunyikan karena ku tahu kamu sudah memiliki cowok…ketika cowok kamu meninggal aku sengaja ngak langsung mengungkapkan perasaan ku karena kamu butuh waktu yang sangat lama untuk menata kembali hati kamu…terus jawaban kamu apa?” jawabnya
“iya kita akan coba untuk menjadi pasangan” balas ku
“alhamdulillah akhirnya aku bisa menjalani hidup didepan bersama kamu” tambahnya
akhirnya obrolan kami berlangsung lama dan dia mengantarkan aku pulang karena keluarga ku sudah pulang duluan. Aku merasakan hidup kembali semoga aku bisa menjalani hidup bersamanya dengan cinta dan kasih sayang yang tulus.
  Doa ku Kepada-Nya
“Ya Allah Ya Robbi semoga ini adalah pasangan yang bisa menggantikan dia(aku)…Ya Allah semoga dalam hubungan ini tidak ada rasa sakit dan kecewa…aku sebagai manusia hanya bisa berdoa dan berusaha tapi yang menentuka adalah Engkau…Amien…Amien…Amien Ya Robbal Alamin”
Maaf aku gantung lagi kisah ini…kisah ini belum berakhir disini…aku masih punya kejutan dengan cerita yang selanjutnya…aku akan memberikan kejutan yang akan menguras emosi didalam cerita selanjutnya…mohon kritik dan  saranya

  
“CINTA YANG FITRAH”
CHAPTER 1
            Hari-hari sekarang indah ku lewati bersama dengan pasangan baru ku. Tak terasa sudah menginjak bulan ke 6 aku dan dia jalan berdua dan selama itu pula aku selalu merasakan sebagai wanita yang paling beruntung karena telah mendapatka pasangan yang bisa mengerti kemauan dan keinginan ku walapun kami tak jarang terjadi ribut-ribut kecil. Kami saling membimbing dan mengingatkan satu dengan lain, kami saling belajar untuk memahami karakter masing-masing dan yang paling penting kami saling memberi dan menerima apa yang kami miliki dan saling jujur dengan perasaan yang ada dalam diri kami.
            Setelah selesai kuliah aku selalu mencari-cari lowongan pekerjaan. Aku dan dia saling bertukar informasi yang kami terima. Hingga akhirnya aku diterima disebuah perusahaan nasional yang ternama. Sementara dirinya masih berkutat dengan lamaran-lamaran pekerjaan yang tak tahu kepastiannya. Terkadang aku kasihan jika melihat keadaan dirinya yang sekarang ini tapi aku rasa cinta ku semakin besar terhadapnya karena ia berusaha dengan keras dan sabar dalam menjalani samuanya, tapi rasa kasihan ku tak aku tunjukan hanya karena aku tak mau ia merasa tersinggung dengan sikap ku, aku selalu mencoba membuat ia tegar dan selalu membesarkan hatinya. Sampai pada akhirnya ia diterima bekerja sebagai dosen disebuah perguruan swasta dikota kami. Aku pun merasa senang dengan kabar yang ia beritahukan kepada ku.
            Aku dan dia sekarang sudah memiliki pekerjaan. Soal pertemuan kami saling mengenyesuaikan waktu kami, terkadang aku kencan dengan dia dikampus maklum sebagai dosen terkadang waktu akhir pekan pun ia gunakan untuk  mengajar jadi aku yang datang kekampus untuk menunggu ia selesai mengajar dan kami pun menghabiskan waktu kencan kami dikantin kampus. Memori ku terbangun kembali seolah-olah kami masih kuliah….
“Yang kamu merasa terbebani dengan ini semua ngak sie?” tanyanya kepada ku
“makud mu apa Say?” aku pun berbalik bertanya
“maksud ku dengan kencan kita ini…semenjak aku jadi dosen aku selalu mengajak kamu kesini…ngak pernah jalan ketempat-tempat yang indah dan menyenangkan” jawabnya
“ooooooo masalah ini toh…aku selalu senang dengan ajakan mu…aku tak pernah mengeluh dengan semua ini…aku selalu menerima keadaan toh kita kan sekarang sudah bekerja jadi aku memaklumi dengan semuanya” timpal ku
“terima kasih kalau kamu sudah mau mengerti dengan apa yang aku kerjakan” tambahnya
“tapi inget jangan macem-macem ya Say…aku selalu percaya dengan apa yang kamu lakukan tak pernah ada pikiran yang aneh-aneh terhadap mu…prinsip ku selalu memberikan kepercayaan penuh terhadap orang-orang yang ada disekitar ku tapi kalau kepercayaan ku sudah dikhianati aku merasakan sakit dan orang tersebut aku anggap sudah tiada” ancam ku kepadanya
“iya…iya Yang” balasnya, wajar aku berkata seperti itu kepadanya karena ia selalu dikelilingi oleh mahasiswi yang menurut ku cantik. Aku tak pernah membatasi gerakannya karena aku selalu percaya penuh kepadanya. Aku ingin orang yang aku cintai merasa nyaman dengan apa yang ia lakukan dan kerjakan, begitu pun sebaliknya ia memperlakukan aku sebagai mana burung yang bebas terbang kemana pun dalam berkarir dan berteman. Tapi aku tahu batasannya dalam menjalin pertemanan apa lagi terhadap teman lelaki ku. Karena sikap percayanya itu aku semakin cinta dengannya. Aku berharap hubungan ku ini berlanjut sampai kepelaminan…amien

***************

CHAPTER 2
            Seperti biasanya keesokan harinya aku kembali pada rutinitas sehari-hari yang menjemukan. Aku harus dihadapkan pada pekerjaan yang menumpuk dan aku harus bertemu dengan orang-orang yang sangat menjemukan. Hanya pada waktu jam istirahat aku bisa terbebas dan merasa kembali seperti diri sendiri.
            Tak seperti jam istirahat yang seperti biasanya, kali ini aku sangat malas sekali untuk keluar dari ruang tapi teman ku yang satu ruangan memaksaku untuk makan diluar. Akhirnya aku mengikutin ajakan dia untuk makan diluar lingkungan kantor. Kami makan disebuah warung nasi yang sangat sederhana tapi mempunyai masakan yang sangat enak dan sedap, yang paling ku suka adalah suasana yang sangat bersahaja walaupun aku baru pertama kali ketempat itu. Ketika aku sedang asyik mengobrol dengan teman ku tak segaja aku melihat seorang yang sangat mirip dengan pacarku yang telah meninggal. Dari pertama ia masuk kewarung tersebut aku selalu memperhatikan gerak-geriknya. Mata ku tak ingin melepaskan setiap dekit apapun yang dilakukan orang tersebut. Mulai dari caranya makan sampai ia berbicara dengan temannya. Baru kali ini aku dibuat penasaran dengan seseorang yang belum aku kenal. Hatiku pun bergejolak kembali teringat dengan pacarku yang terdahulu. Dan ternyata setelah aku amati orang tersebut sangatlah mirip dengan pacarku yang terdahulu mulai dari cara makan, caranya duduk sampai cara ia berbicara dengan orang lain. Ada keinginan besar dalan hati ku untuk berkenalan dengan orang tersebut. Tapi aku tahan untuk tidak berkenalan karena aku tak ingin membangkitkan memori indah dan menyakitkan yang kemarin aku alami. Tak terasa waktu istirahat pun habis aku dan teman ku kembali menuju kantor tapi entah mengapa hati masih tak rela untuk meninggalkan warung tersebut.
            Pada malam harinya aku mencoba mengingat kembali apa yang telah aku lakukan tadi siang dan aku pun teringat kembali dengan orang yang ada diwarung yang tadi siang. Timbul hasrat yang sangat besar untuk mengenalnya dan ingin mengetahui lebih dalam tentang orang tersebut. Jujur tadi siang ketika diwarung itu aku ingin sekali menyapanya. Aku ingin sekali untuk berkenalan dan mengobrol dengan orang tersebut dan sebelum tidur aku berniat besok aku harus berkenalan dengan orang tadi siang telah membuat ku penasaran.
            Keesokan harinya aku mengajak temanku untuk makan kembali diwarung yang kemarin kami singgahi. Temanku pun merasa heran ada apa gerangan dengan diriku, tapi tetap saja dia mengiakan ajak ku. Ketika kami sampai diwarung, aku dan temanku memesan makanan dan mata ku mencari-cari orang yang kemarin. Setiap orang yang keluar dan masuk selalu aku perhatikan dengan baik dan seksama. Teman ku pun merasa heran dengan tingkah lakuku.
“Ika…kamu lagi cari siap diwarung ini...aku perhatikan dari tadi kamu selalu memperhatikan setiap orang yang ada diwarung ini” tanyanya kepada ku
“ngak ah…aku ngak cari siapa-siapa…aku cuman lagi mengamati warung ini” jawab ku, dia tak tahu sebenarnya kau mencari sosok lelaki yang kemarin telah membuat ku penasaran hingga sekarang.
“oh begitu…aku kira kamu lagi mencari seseorang, soalnya dari tadi aku perhatikan mata mu selalu memperhatikan setiap orang yang keluar masuk kewarung ini” tambahnya.
“ngak ko’ aku ngak cari apa-apa” tegas ku, setelah lama aku tunggu kehadirannya tapi ia tak muncul juga, akhirnya aku memberanikan bertanya kepada teman ku tentang sosok yang kemarin.
“ririn aku mau tanya nie, tapi janji kamu ngak akan menertawakan dan kamu bisa jaga rahasia ini ya” tanya ku padanya, ia pun menganggukan kepala tanda setuju. Akhirnya aku bercerita dari awal tentang jalan cinta ku sampai aku bertemu dengan sosok yang mirip dengan kekasih ku yang meninggal. Aku berharap dia mau membantu aku mencari tahu identitas orang yang telah membuat ku gelisah. Kami pun akhirnya kembali lagi kekantor tempat kami bekerja karena jam istirahat sudah habis. Mata ku tak lepas dari pintu warung itu ketika kami pulang kembali kekantor. Jujur aku masih punya rasa penasaran pada sosok lelaki yang kemarin, tapi apa boleh buat hari ini aku tak menemukannya.
            Akhirnya setiap hari rutin makan siang warung itu sambil mencari-cari sosok lelaki itu. Hampir sebulan ini aku keluar masuk warung tersebut. Banyak kejadian yang aku dapat dari warung tersebut. Aku belum menceritakan kejadian yang membuat hati ku gundah ini kepada pacar ku. Aku takut dia marah dan tersinggung tentang hal ini. Baru sekali ini aku merahasiakan sesuatu terhadap pacarku. Setiap kali kami bertemu atau berkencan aku selalu menyimpan rapat masalah ini dan hampir sebulan ini dia tidak tahu isi yang ada dalam hati ku, aku tak ingin membuat dia terluka karena masalah ini.
            Akhirnya aku menemukan juga sosok lelaki itu diwarung. Disiang hari yang panas itu aku aku memberanikan diri untuk berkenalan dengan lelaki itu. Ririn teman ku memberikan dukungan dan semangat dari belakang. Maklum baru pertama kali ini aku mengajak kenalan seseorang. Dalam hati ku ada rasa yang bergejolak sangat kencang ketika aku mengajak berkenalan dan mengulurkan tangan kepadanya….
“maaf boleh berkenalan ngak?” tanya ku padanya, ia pun melirik dan merasa heran dengan tingkah ku.
”maaf ya...mbak mau berkenalan dengan saya?” tanya heran kepada ku
”ia bener aku mau ngajak kamu kenalan...tapi itu juga kalau kamu berkenan” jawab ku, akhirnya dia pun mengulurkan tangannya
”aku Adi kalau mbak sendiri siapa namanya?” tanyanya kepada ku
”aku Ika...aku bekerja deket didaerah sini...kalau Adi sendiri kegiatannya apa?” balas ku bertanya kepadanya
”oh aku sekarang berkerja disebuah perusahaan kontraktor” jawabnya
”pantas Adi jarang kelihatan diwarung ini” tegas ku
”Aku kesini jarang sekali sebab aku sering keluar kota dan aku kewarung ini untuk makan dan melepas rasa bosan ku terhadap pekerjaan ku karena warung ini suasanya enak menurut ku” tambahnya, akhirnya kami pun mengobrol panjang sekali dan tak terasara waktu berjalan cepat sekali. Aku pun akhirnya kembali kekantor bersama teman ku tapi diujung obrolan, kami saling bertukar nomor hand phone. Aku merasa hari ini sangat indah berkesan buat ku.
            Siang pun berubah menjadi malam dan setelah sholat isya’ aku memegang phosel ku untuk sms pacar ku. Aku tak memberi tahu kejadian yang aku lewati siang ini, tapi yang jelas hari ini sangat senang dan gembira sekali. Sesekali aku sms Adi untuk menyapanya dan ia pun membalas sms ku. Terjadi kebimbangan dalam hati tapi aku memberi batasan kepada Adi orang baru ku kenal.Karena aku sudah memiliki seorang pacar yang sangat paham sekali dengan ku dan aku sanyang dan cinta sekali dengannya.
            Hari berjalan terasa sangat cepat sekali dan hubungan ku dengan pacar ku sudah berjalan selama 2 tahun dan selama itu pula keluarga kami saling mengenal dan kelihatannya hubungan ini akan berakhir dipelaminan. Aku dan pacar ku sudah berencana dengan matang sekali tentang arah hubungan kami ini. Sementara Adi hanya menjadi teman buat ku karena aku tak mau memberi celah ruang dalam hati ku untuknya dan sepertinya Adi paham dengan sikap ku terhadapnya. Aku sudah merasa yakin sekali dengan pacar ku yang sekarang ini.

***********************
CHAPTER3
            Pada suatu hari minggu aku ingin memberinya suatu kejutan untuk pacar ku. Aku datang kekampus tempat dia mengajar. Aku duduk disebuah kursi yang terdapat dikantin. Tapi apa yang kulihat sangatlah membuat hati ku hancur, aku melihat pacar ku berjalan dan bergandengan tangan mesra dengan seorang wanita,aku pun hanya bisa diam melihat itu semua. rupanya kehadiran ku tak tersadari oleh pacar ku dan aku pun akhirnya mengamati semua apa yang dilakukan pacar ku dengan wanita tersebut. Perasaan ku hancur melihat semua itu tapi aku tahan. Aku pun akhirnya pulang dengan perasaan yang yang hancur tapi ingin tahu siapa sebenarnya wanita itu. Pada minggu berikutnya aku mencari tahu tentang wanita itu dari mahasiswa dikampus tempat pacarku mengajar. Semua mahasiswa yang aku tanya mengatakan bahwa wanita itu adalah mahasiswa semester terakhir dan sekarang sedang menjalin hubungan istimewa dengan Pak Heri salah satu dosen dikampus ini yang notabene adalah pacarku dan mereka telah menjalin hubungan selama 1 tahun belakangan ini. Harapan dan cita-cita untuk membangun hubungan yang indah dengan pacar ku pupus sudah. Pada minggu selanjutnya kami berjanji ditempat kami baru jadian yaitu kantin kampus dulu kami kuliah. Dia merasa heran dengan permintaanku dan aku pun minta putus dengannya. Mendengar permintaan ku ia terkejut dan aku pun memberikan semua alasan dan informasi yang aku dapatkan dari kampus tempat ia mengajar. Ia pun tak dapat mengelak dengan akhirnya aku pun putus dengannya. Terasa sakit sekali dengan kejadian ini dan keluarga ku merasa trauma dengan kejadian ini.
            Sekarang aku menjalani hidup ku dengan perasaan yang hancur dan lebur. Tak ada lagi harapan dan cita-cita yang ingin aku wujudkan. Dalam kesedihan itu sosok dia(aku) muncul kembali dalam mimpi ku. Didalam ku tumpahkan semuanya pada dia(aku) karena hanya dia(aku) yang benar-benar mengerti dengan diri ku. Dia(aku) merasa sedih dengan apa yang sedang aku alami sekarang ini dan dia(aku) berkata ”Ika jangan sedih ya...entar Ika nemuin orang yang bener-bener tulus mencintai Ika...Ika besok akan mendapatkan cinta yang tak bersyarat dan tak tersayat...Ika harus bangkit lagi ya...Aku mau lihat Ika tersenyum kembali seperti dulu lagi”. Dalam mimpi itu aku merasa damai dan nyaman, aku tak mau terbangun lagi dan menjalani hidup yang membuat sesak dada ku. Akhirnya aku terbangun juga oleh suara adzan dan aku masih mengingat apa yang dia(aku) katakan dalam mimpi yang baru saja aku alami. Secara tak sadar mulut ku berkata ”ADI” dan aku pun terkejut dengan apa yang baru saja aku ucapkan. Aku pun bergegas bangun dari tempat tidur ku dan melaksanakan sholat subuh. Dalam doa ku, aku meminta kepada Allah mohon ditunjukan jalan yang terbaik kedepannya buat hidup ku.

CHAPTER 4               
Pagi ini aku berangkat dengan perasaan sedikit lega dan orang tua ku merasa heran dengan ekspresi wajah ku pagi ini dan mereka merasa senang dengannya. Karena setelah kejadian itu (pengkhiatan) wajah selalu murung dan sedih. Hari ini aku berharap dapat menemukan sebuah harapan dan cinta yang baru. Jarum jam terus berputar tak terasa waktu istirahat pun tiba dan seperti biasanya aku melewatinya dengan teman ku diwarung biasanya. Aku pun secara tiba-tiba teringat dengan Adi dan seketika itu pula aku langsung coba untuk menelfonnya. Teman ku merasa senang dengan apa yang aku lakukan, dia beranggapan bahwa aku sudah pulih dari rasa sakit yang selama ini aku rasakan. Nada dering telfon Adi indah sekali terdengar ditelinga ku tapi kenapa tak diangkat oleh Adi. Ku coba terus untuk menelfonnya tapi tetap saja tak diangkat olehnya. Aku pun jadi bertanya-tanya apa yang terjadi dengan dirinya,memang aku memberi jarak kepadanya karena dulu aku sudah memiliki pasangan. Lantas aku pun teringat dengan pekerjaanya, diakan orang lapangan jadi mungkin sibuk dengan pekerjaanya. Teman ku mencoba memberi semangat agar aku berusaha lagi dan tetap semangat. Akhirnya aku dan teman ku kembali kekantor karena jam istirahat kami telah habis. Aku pun kembali bekerja didalam ruangan ku dan tiba-tiba phonsel ku berbunyi tanda sms, aku pun langsung membuka sms tersebut dan ternyata Adi yang sms meminta maaf karena dia lagi sibuk dengan pekerjaanya jadi telfon dari ku tak diangkat olehnya. Dalam sms tersebut Adi mau menjemput ku dan sekalian dia mau mengantar ku pulang kerumah. Aku pun merasa senang sekali membaca sms dari Adi dan rasanya ingin sekali cepat pulang. Ku ceritakan sms yang kudapat dari Adi kepada teman ku dan ia tersenyum seakan ia ikut merasa bahagia dengan apa yang aku rasakan sekarang ini.
            Akhirnya jam kantor pun selesai aku menunggu Adi didepan kantor. Satu persatu semua teman ku sudah pulang dan tinggal aku dan 2 satpam yan ada didepan kantor ku. Dalam hati ku berkata ”apa Adi menjemput ku ngak ya...kalau aku pulang takutnya ia datang dan tidak bertemu dengan ku”, langit pun berubah menjadi mendung dan aku masih berada didepan kantor. Akhirnya hujan pun turun aku tetap menunggu Adi didepan kantor dan tak lama berselang Adi pun datang dengan sepedah motornya.
”maaf ya aku baru dateng soalnya macet terus hujan juga” ucapnya kepada ku
”ya ngak apa-apa lagian sekarang hujan” jawab ku
” ya udah kita tunggu saja sampai hujan reda baru kita pulang” tambahnya dan aku menggelengkan kepala tanda aku tidak setuju dengan apa yang dia sampaikan tadi
”terus kalau ngak mau...apa ika mau pulang sambil hujan-hujanan” tanyanya
”ia...ika mau pulang pun sambil hujan-hujanan” jawab ku
”entar ika sakit dan besok ika ngak bisa masuk kerja lho” tegasnya pada ku
”ngak apa-apa...ika udah lama ngak ujan-ujanan” pinta ku
”ya udah deh kalau maunya begitu tapi entar kalau ika sakit jangan salahin Adi ya” jawabnya
”iya..iya...dah sekarang kita pulang yuk” ajak ku, jujur kenapa aku mau hujan-hujanan karena aku mau mengulang memori ku dengan dia(aku), lalu jaket yang dikenakannnya diberikan kepada ku agar aku tak merasakan langsung air hujan jatuh ketubuh ku. Tersentak aku teringat kembali dengan perlakuan Adi dengan dia(aku). Aku pun akhirnya pulang hujan-hujanan dengan Adi menuju kerumah.
            Setibanya dirumah Ibu kaget melihat ku pulang dengan keadaan basah kuyup. Aku pun meminta Adi masuk kerumah dan Adi pun menolak dengan permintaan ku tersebut karena tubuhnya telah basah kuyup dan ia ngak mau mengotori ruang tamu rumah ku. Tak lama kemudian Adi langsung pulang dan berpamitan sama Ibu, setelah Adi pulang dan aku pun telah berganti baju Ibu mengajak ku mengobrol diruang keluarga.
”ika tadi itu siapa?” tanya Ibu kepada ku
”oh itu tadi namanya Adi teman ika bu’...memang kenapa bu’?” tanya ku kepada Ibu
”ko’ mirip sekali dengan dia(aku) pacar mu yang terdahulu” tambah Ibu, aku pernah menceritakan semuanya tentang dia(aku) kepada Ibu dan Ibu pun merasa sedih dan iba dengan semua cerita cinta yang pernah ku jalani
”ngak tahu bu’...ko’ bisa mirip sekali dengan dia(aku)” jelas ku, Ibu pun bertanya secara detail dan aku pun menjawab semuanya tanpa ada yang aku tutupi,maklum seorang Ibu tak ingin melihat anaknya terluka dan tersakiti tapi aku memberi penjelasan kepada Ibu bahwa aku sekarang berteman saja dengan Adi dan kedepannya aku tahu apa yang akan terjadi nanti.
            Hari demi hari berlalu dan tak terasa hubungan ku dengan Adi pun semakin dekat dan ia pun mengutarakan isi hatinya kepada ku. Sebelum aku mengatakan ”ia” aku menceritakan semua masa lalu ku kepadanya agar kedepannya tidak ada yang  merasa tersakiti dan Adi pun menceritakan semua masa lalunya dan ada sebuah pernyataan yang sangat mengejutkan tentang dirinya, bahwasannya Adi kembar identik dengan dia(aku) tapi karena satu hal Adi dan dia(aku) sengaja dipisahkan. Adi tinggal bersama dengan kakek dan neneknya sementara dia(aku) tinggal bersama ibu dan bapaknya. Adi dan dia (aku) hanya bertemu ketika Hari Raya Idul Fitri saja setelah itu mereka berpisah kembali. Adi kembali kepada orang tuanya karena permintaan terakhir dia(aku) sebelum meninggal dan sampai sekarang pun Adi terkadang masih sering bertemu dia(aku) dialam mimpi. Jadi Adi sebelumnya sudah tahu tentang cerita cinta ku dengan dia(aku) dan Adi mengutarakan cintanya kepada ku sebagai Adi bukan sebagai dia(aku) karena walaupun kembar pasti ada perbedaan. Setelah kami saling membuka masa lalu kami dan aku pun sepakat dengan Adi untuk menjalani hubungan ini apa adanya.
            Akhirnya kami pun membina hubungan yang serius dan Adi sekarang sedang belajar untuk memasuki kehidupan keluarga ku dan membuat yakin kedua orang tua ku bahwa ia benar-benar serius dalam hubungan ini maklum aja orang tua ku masih trauma dengan apa yang aku alami sementara aku belajar kembali mengenal keluarga Adi karena semenjak aku menjalin hubungan dengan dia(aku), aku sama sekali tidak pernah dibawa kerumah dia(aku) karena dia(aku) tak mau membuat ku menangis.
            Dan sekarang aku menemukan cinta tulus, cinta tak bersyarat dan cinta tak tersayat dari Adi. Aku menjadi manusia yang baru dengan jiwa dan harapan yang FITRAH dari Allah....
The End

Sembah Sujud Aku haturkan Kepada-Mu/
Aku hanya manusia yang ingin meraih Syurga-Mu/
Aku hanya secuil hati yang ingin bahagia/
Terima kasih buat yang tercinta karena telah mau mengisi hari-hari ku/
Maaf buat yang tersayang karena sementara ini kita harus berjarak/
Wujudkan semua harapan yang ada dipundak mu/
Aku akan selalu ada disamping mu ketika kau merasa lelah dan letih/  

                7777.44.444.66.222.2.66 & 22.555.88.33     

Dari Shincan untuk Blue
Cerita ini aku persembahkan untuk orang yang pernah hadir dalam hati, jiwa dan pikiran ku…sejauh apa pun kau menghindari ku, semakin dekat aku ada didalam pikiran mu…maaf atas luka yang tergores dan rasa perih yang ditimbulkannya…bukan maksud ku untuk membuat luka itu tapi karena keadaan yang memaksa kita untuk mengkhiri semuanya ini…aku tak tahu kenapa semua berakrhir seperti ini…terima kasih telah memberikan semua kenangan yang indah selama kita berdua berjalan bergandengan tangan, merajut mimpi indah yang pernah kita impikan berdua…aku ingin punya anak kembar dari dan kau pun ingin bercerita ingin punya sepasang anak laki-laki dan permpuan…akhirnya kita berdua pun mengamini apa yang telah kita cita-citakan…ku tutup semua ini dengan doa dan harapan yang pernah kita ucapkan beramasa…amien…amien…amien ya robbal alamin//LUKA(3 titik hitam)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar