Minggu, 15 April 2012

Thanks to Mery

Thanks to Mery

Namanya Mery,gadis kecil dengan segala tingkah polah yang mengejutkan.Orang yang melihatnya tidak akan menyangka bahwa itu adalah perbuatan,perkataan dan tingkah laku dari seorang gadis kecil berusia 4 tahun.Banyak sekali orang yang tersadar karena perbuatannya,yang masih membekas didalam hati ku hingga sekarang adalah ketika aku baru saja putus dari orang yang aku cintai.Saat itu Mery melihat ku dengan tatapan yang sangat tajam,matanya seakan tidak bisa menerima keadaan yang aku alami sekarang.Aku dan Mery bertetangga dekat,jarak rumah ku dan rumahnya hanya dipisahkan satu rumah,karena terlalu seringnya Mery main ke rumahku dia sudah dianggap bagian dari keluarga ku,sehari saja ia tidak main kerumah ku,mamah pasti bertanya kepada ku.
 Ketika aku baru saja putus dengan pacarku,aku mengalami guncangan yang lumayan hebat buat jiwa dan pikiranku.Hari itu aku duduk sendiri didepan teras rumah.Hati ku masih tidak bisa terima dengan apa yan terjadi,rasanya aku mau teriak sekencang-kencangnya tapi ku tahan dan ku biarkan pikiran dan jiwa ku tenggelam dengan rasa dendam,tiba-tiba saja Mery datang tanpa ku sadari dan berkata “abang lagi apa?” dan ku jawab “abang lagi santai nie”.”Mery mau minta kue ah sama mamah (ibu ku),abang payah segitu aja mewek,apalagi kalo ditinggal mamah pergi pasti abang rasanya sedih sekali” Mery pun bergegas masuk kedalam rumah dan meninggalkan ku.Tersentak aku mendengar kalimat terakhir yang Mery ucapkan,ku cerna baik-baik kalimat Mery itu.Dalam hati kecil ku bertanya apa maksud dari kalimat Mery itu.Aku akan menanyakan kembali apa maksud dari kalimat itu kepada Mery ketika ia keluar nanti,15 menit kemudian Mery keluar rumah dengan menggenggam kue dikedua tangannya.
”Mery sini dong,abang mau tanya sama Mery” sahut ku,
”ada apa bang?”jawabnya,
”Mery tadi ngomong apa?”
“yang mana bang?Mery sudah ngak inget”
“ooo ya udah kalo Mery ngak inget,sekarang Mery mau kemana?”
“Mery mau jalan-jalan ketaman,abang mau ikut Mery ngak?”
”ya udah sana jalan duluan,entar abang nyusul ketaman…oh jangan lari-lari entar Mery jatuh”
“iya bang”
Lalu gadis kecil itu pun beranjak pergi meninggalkan ku bergerak kearah selatan menuju taman.Aku pun masih bertanya-tanya dalam hati apa maksud dari kalimat Mery yang terakhir.Aku segera berpamitan sama mamah mau nyusul Mery ketaman,ku lihat anak-anak kecil sebaya Mery berlari-larian bersama Mery.Mereka teriak dan tertawa dengan bebasnya.Seandainya aku bisa seperti mereka tanya ku dalam hati.Mery pun datang menghampiri ku dengan nafas yang yang tersengal-sengal akibat berlarian kesana kemari,
“abang jagain sandal Mery yaa,Mery mau gantian jaga nie…Mery tadi ketangkep sekarang Mery yang jaga” pintanya,
“iya abang jagain…awas jatuh”,
“tenang aja bang”
Sejenak aku  melupakan rasa sakit hati atas kejadian yang menimpa ku,sekarang aku melihat malaikat dan bidadari-bidadari kecil yang berkejar-kejaran ditaman.Waktu pun tak terasa menjelang sore aku pun memanggil Mery untuk bergegas pulang,
“Mery sudah sore,pulang yuk” teriak ku,
“bentar lagi bang” jawab dengan entengnya,
“ya udah janjinya bentar lagi ya”
“iya bang Mery janji bentar lagi kita pulang”
10 menit kemudian mereka berhenti dan bubar bermain,Mery pun menghampiri ku
“abang gendong” pintanya,
“males ah,badan Mery bau keringet” ledek ku,
“awas ya,entar kalo Mery disuruh sama abang Mery ngak mau”
“iya…iya abang gendong”
 Aku pun menjongkokan tubuh ku dan kedua tangan kecil Mery mengalungi leher ku,aku pun mengangkat badannya dan bergegas pulang.Dalam perjalanan pulang kami bercandaan dan tertawa kecil…
“abang tau ngak Mery tadi dikasih kue sama mamah banyak banget” tanyanya kepada ku,
“ya tau lah,kan tadi Mery keluar rumah megang kue ditangan kiri dan tangan kanan banyak banget” jawab ku,
“tadi Mery ngambil ditoples cuman dua terus sama mamah ditambahin banyak banget,kata mamah suruh dibagiin sama temen-temen”
“dikasih mamah apa ngambil sendiri ditoples?” ledek ku,
“beneran bang dikasih mamah,kalo abang ngak percaya tanya aja sendiri sama mamah”
“terus Mery bagi-bagi ngak sama temen-temen?”
“Mery bagiin lah sama temen-temen tapi ada yang ngak dapet bang”
“siapa yang ngak dapet?”
“Andi bang ngak kebagian,terus Mery bilang aja besok Mery bawa yang banyak biar andi dapet juga”
“ya sudah besok Mery bawa yang banyak buat temen-temen Mery”
“ ok bang”
“oh iya bang Mery mau tanya nie ma abang” tiba-tiba serius,
“Mery mau tanya apa?”
“abang lagi sedih yaaa?
“iya nie,tapi Mery ngak boleh tau ini urusan orang gede”
“ya udah kalo Mery ngak boleh tau,tapi abang ngak boleh sedih terus yaaa,janji sama Mery kalo abang ngak akan sedih lagi”
“iya abang janji sama Mery ngak akan sedih terus” permintaan yang sangat sulit aku penuhi untuk saat ini,
“abang tau ngak kata mamahnya Mery, “Semuanya sudah ada yang ngatur dan terjadi semuanya itu karena ada sebuah alasan,jadi kita hanya bisa bersabar dan menjalaninya dengan ikhlas”,tapi Mery ngak tau apa maksud dari kata-kata Mery itu” dengan wajah yang binggung,
“abang ngerti ngak maksud kata-kata mamah itu” tambahnya,
Mendengar kata-kata yang Mery baru ucapkan sontak membuat hati ku tekejut,sejenak aku terdiam dan terpaku sambil melanjutkan langkah ku menuju arah pulang.
“abang ko’ diem sie” tanyanya
“kan Mery lagi ngomong jadi abang dengarin omongan Mery” kilah ku,
“ ooo gitu yaaa”
Kami berdua pun akhirnya tiba dirumah Mery,aku menurunkannya dari pundak ku dan menyuruhnya untuk bergegas mandi setelah itu aku pulang kerumah ku.
Setelah malam tiba aku masih memikirkan kata-kata Mery tadi sore,ku coba untuk memejamkan mata ku lebih awal.Sementara mamah tidak tahu apa yang aku alami sekarang ini karena aku belum cerita sama mamah tapi keliatannya mamah tahu apa yang aku alami sekarang cuman mamah mau kasih waktu untuk aku menenangkan diri dan benar-benar siap berbagi dengannya.Akhirnya aku terlelap juga dan malam itu aku bermimpi berlari-lari dan bercandaan dengan Mery,tetapi ada sesuatu yang aku tidak mengerti dengan obrolan atau bercandaan kami itu,diakhir obrolan Mery berkata,
“abang terima kasih yaaa sudah mau nemenin Mery maen,maafin Mery kalo sudah buat abang jengkel…Mery mau pergi dan tetep jadi abang Mery selamanya yaaa bang”
“memang Mery mau kemana?” tanya ku penasaran,
“Mery mau pergi jauh tapi Mery ngak akan pernah lupa sama abang…Mery janji sama abang”
“ah Mery ini aneh”
“abang janjinya sama Mery kalo Mery tinggalin abang,abang ngak akan nangis”
“iya abang janji ngak nangis” lalu aku terjaga dari tidur karena aku mendengar mamah menangis,lalu aku bergegas menghampiri mamah dan menyakan apa yang terjadi dengan mamah,
“mamah kenapa nangis?” tanya ku,
“Mery…Mery…Mery…”
“kenapa dengan Mery mah?” tanya ku sergap,
“Mery sudah meninggal,penyakit lemah jantungnya kambuh lagi,dia meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit”
Aku pun bergegas keluar rumah menuju rumah Mery untuk mengetahui kebenaran berita tersebut.Aku melihat banyak sekali tetangga yang mengumpul dirumah Mery.Sementara hanya mamahnya yang ada didalam rumah Mery,lantas aku bertanya kepada mamahnya,
“maaf bu’,apa yang terjadi?” tanya ku,
Melihat ku mamahnya Mery menangis semakin menjadi-jadi,
“Ari…Mery meninggal”
“kena bisa meninggal bu’?” tanya ku kembali,
“penyakit lemah jantungnya kambuh lagi,tadi papahnya Mery telfon kata dokter Mery meninggal dalam perjalanan keRumah Sakit”
Aku terkejut dan badan ku lemas mendengar penjelasan yang keluar dari mulut mamahnya Mery,tak terasa air mata ku jatuh tapi entah kenapa hati ikhlas menerimanya.Apa karena Mery sudah berpamitan melalui alam mimpi dan aku pun telah berjanji tidak menangis atas kepergiannya.
Keesokan harinya jenazah Mery dikebumikan dan malam harinya diadakan Tahlilan membaca Surat Yasin untuk Mery selama 7 malam berturut-turut.Pada hari kedelapan aku beranikan diri untuk coba bertanya kepada mamahnya dan papahnya Mery tentang kata-kata yang Mery sore harinya sebelum Mery meninggal.Kedua orang tuanya memberikan jawaban yang sangat-sangat diluar dugaan ku,
“maaf mas Ari,kami berdua tidak pernah mengajarkan Mery untuk berkata seperti itu”

Sekarang aku telah bertemu dan menjalin hubungan yang serius dengan seorang gadis yang bernama MERY.Aku tak tahu apakah ini sebuah kebetulan tapi yang ku  tahu dan ku ingat “Semuanya sudah ada yang ngatur dan terjadi semuanya itu karena ada sebuah alasan,jadi kita hanya bisa bersabar dan menjalaninya dengan ikhlas”.Apa jadinya seandainya 3 tahun yang lalu aku menggendong mu pada saat itu.Terima kasih Mery untuk pesannya sehingga sekarang aku bisa menjalani hidup ini dengan lebih ikhlas.


//luka (3 titik hitam)/20111011//